Rabu, 24 April 2013

Topologi Logika Shared Media Topology

Berikut pembahasan topologi berdasarkan tipe koneksi. Pengelompokan kedua topologi diatas hampir mirip dengan sebelumnya, yaitu topologi logika bus dan topologi logika ring. Hanya saja pengelompokan topologi yang terakhir, shared media dan token based, lebih khas dan tidak menimbulkan 'salah persepsi', karena istilah yang digunakan berbeda dengan istilah untuk topologi fisik.

Shared Media Topology
Pada topologi shared media, semua node atau network device yang terhubung ke jaringan dapat mengakses layout (media jaringan) kapan saja manakala diperlukan. Akses ke media jaringan dapat dilakukan setiap saat dan tidak dibatasi. Ini merupakan salah satu keuntungan dari topologi ini namun sekaligus juga merupakan kelemahannya. Karena setiap peralatan dapat mengakses media jaringan kapan pun maka kemungkinan terjadi tabrakan data (collision) akan cukup besar. Contoh jaringan yang menggunakan topologi ini adalah semua varian jaringan yang menggunakan ethernet card, seperti: 10BASE2, 10BASE5, 10BASE-T (topologi bus, star, tree).
Metode akses yang digunakan ethernet card adalah CSMA/ CD. Metode ini dapat mengantisipasi masalah collision. Metode ini telah dijelaskan secara sederhana pada saat membahas topologi bus.

Setiap saat semua node akan "mendengar jaringan". Apabila suatu node akan mengirim data, maka node tersebut mengecek terlebih dahulu apakah jaringan sedang "kosong" (sedang tidak ada paket data yang melalui media jaringan). Jika node melihat jaringan sedang kosong maka paket data segera dikirim ke semua node menggunakan alamat broadcast. Walaupun data dikirim ke semua node tapi hanya node tujuan saja yang dapat menerima data.

Apabila pada saat bersamaan ada paket data yang dikirim oleh node lain, maka akan terjadi collision (tabrakan data). Apabila terjadi collision maka sinyal akan dikirim ke semua komputer dan data yang sedang dikirim akan "dihancurkan". Kita dapat melihat saat terjadi collision ketika lampu berwarna kuning pada ethernet card atau hub berkedip-kedip.

Bila hal ini terjadi, node dan jaringan akan sama-sama berhenti mengirimkan paket data. Setelah berhenti, masing-masing node akan menunggu dalam waktu yang ditentukan secara random, kemudian mengirimkan kembali paket data yang mengalami collision.

Jadi, yang menjadi ciri CSMA/ CD adalah:

  1. Penggunaan alamat broadcast
  2. Collision detection
  3. Random
Pada jaringan berskala kecil, topologi shared media dapat bekerja dengan baik. Namun, ketika jumlah node bertambah maka kemungkinan untuk terjadinya collision semakin besar. Untuk mengatasinya ada beberapa cara yang dapat ditempuh, seperti:

  • Memecah jaringan besar menjadi beberapa segmen yang masing-masing segmen dihubungkan oleh router.
  • Menggunakan peralatan switch sebagai pengganti hub biasa.
Contoh jaringan lain yang menggunakan topologi shared media adalah AppleTalk. Metode akses yang digunakan oleh AppleTalk bernama CSMA/ CA yang mirip dengan CSMA/ CD. Perbedaan yang utama terletak pada kebenaran frame data yang disebut intent. Cara kerja CSMA/ CA dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut:

Apabila sebuah node hendak mengirim data maka node tersebut mengirimkan sinyal yang disebut intent. Intent dikirim ke seluruh node menggunakan alamat broadcast. Tujuannya untuk memberitahu node lain supaya tidak mengirim data. Setelah sinyal intent selesai dikirim, barulah data yang sesungguhnya ditransmisikan. Dengan cara seperti ini, maka collision data dapat dihindari.

Dalam praktiknya, pengiriman sinyal pemberitahuan ke seluruh komputer akan menyebabkan kecepatan jaringan menjadi menurun. CSMA/ CA agak jarang digunakan.

Ciri-ciri CSMA/ CA sebagai berikut:

  1. Penggunaan alamat broadcast
  2. Collision avoidance
  3. Random
Berdasarkan dua contoh metode yang digunakan pada topologi shared media dapat disimpulkan bahwa kedua-duanya sama-sama menggunakan alamat broadcast dan sama-sama bersifat random.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar