Jumat, 03 Mei 2013

WLAN vs Wired LAN

Wired LAN atau LAN merupakan teknologi yang sudah lama dikembangkan sebelum WLAN. Untuk selanjutnya akan digunakan istilah wired LAN guna mempertegas perbedaanya dengan WLAN. Wired LAN menggunakan kabel jaringan yang dibuat dari bahan logam atau fiber. Komputer-komputer pada wired LAN memerlukan kartu jaringan (ethernet, token ring, dsb) dan central node berupa hub atau switch. Kecepatan transfer data yang dapat dilalui pada sebuah kabel dapat mencapai orde giga bit per detik.

Meskipun teknologi WLAN sudah cukup maju, mudah dikonfigurasi, dan harga peralatan WLAN semakin terjangkau, namun ternyata orang-orang lebih menyukai wired LAN daripada WLAN. Harga peralatan WLAN yang lebih mahal dibandingkan wired LAN mungkin menjadi penyebab utama mengapa WLAN belum sepenuhnya diterima oleh pengguna komputer. Selain itu, wired LAN lebih stabli dibandingkan WLAN. Data yang dipancarkan oleh gelombang radio lebih mudah rentan terhadap gangguan medan listrik, magnet, tembok penghalang, dan pengaruh cuaca.

Sebenarnya baik WLAN atau pun wired LAN dapat "hidup saling berdampingan". Kedua-duanya sama-sama bermanfaat dan memiliki kelebihan maupun kekurangan. Berikut tips-tips berikut mudah-mudahan dapat membantu Anda dalam memutuskan apakah harus memilih wired LAN atau WLAN.

  • Cocok untuk Siapa?
Ada anggapan bahwa WLAN hanya diperuntukkan bagi golongan tertentu, seperti para eksekutif, administrator jaringan perusahaan besar, atau mereka yang sering bepergian sambil membawa laptop atau PDA.
Anggapan seperti ini tidaklah sepenuhnya benar. Setiap pengguna komputer dapat memanfaatkan teknologi wireless. Keunggulan wireless terletak pada kemudahan instalasi dan integrasi dengan jaringan yang sudah ada. Pengguna komputer tidak perlu direpotkan dengan instalasi kabel jaringan, pengaturan lokasi komputer atau tata letak peralatan jaringan. Proses penggabungan dengan jaringan yang sudah ada dapat dilakukan dalam hitungan menit.
Jika anda lebih mementingkan fleksibilitas, tidak ingin dipusingkan dengan instalasi kabel, memiliki beberapa peralatan yang mudah dibawa-bawa atau harus sering dipindah-pindah (dengan alasan mengubah desain interior, dsb) maka WLAN sangat cocok untuk Anda.

  • Faktor Biaya
Persaingan antar-vendor hardware telah menyebabkan harga sebuah ethernet card lebih murah dibandingkan Wi-Fi adapter. Sebuah Wi-Fi adapter kelas low end rata-rata dijual dengan harga US$ 33 s/d 50. Sementara ethernet card dari kelas yang sama dapat diperoleh dengan harga di bawah US$10, belum lagi peralatan lain seperti router, hub, switch, dan sebagainya. Hampir selalu dapat dipastikan peralatan wireless lebih mahal dibandingkan dengan peralatan wired LAN.
Dari segi biaya, jelas wired LAN lebih disukai oleh pengguna komputer dibandingkan dengan WLAN. Jika Anda termasuk dalam golongan yang "sensitif harga" mana mungkin WLAN bukan pilihan tepat.

  • Performa
Sebuah ethernet card tradisional menghasilkan kecepatan transfer data hingga 10Mbps. Sebuah Fast ethernet menawarkan kecepatan transfer data sepuluh kali lipat ethernet tradisional. Dari segi kecepatan transfer data atau performa jelas wired LAN lebih unggul daripada WLAN. Jika anda sering menjalankan aplikasi kelas berat seperti: streaming video, CAD/CAM, transfer file musik, sharing file, game 3D, maka wired LAN lebih cocok dibandingkan WLAN.
Meskipun secara teoritis telah dikembangkan standar baru WLAN dengan kecepatan transfer data di atas 54Mbps, namun dalam prakteknya masih banyak kendala yang harus diatasi untuk mencapai kecepatan transfer data sebesar itu secara penuh.

  • Kemudahan Instalasi
Wired LAN memerlukan instalasi kabel jaringan. Kabel yang digunakan umumnya berjenis UTP. Setiap kabel harus dihubungkan dengan hub atau switch. Semakin banyak jumlah komputernya akan semakin rumit proses instalasi kabel yang dilakukan.
Dari segi kemudahan instalasi, jelas WLAN mengungguli wired LAN. Proses penempatan komputer tidak terlalu mempengaruhi kerumitan instalasi. Komputer dapat dipindah-pindah dan ditempatkan di mana saja sepanjang masih dalam jangkauan gelombang radio.

  • Fitur Security
Security atau keamanan merupakan hal yang penting. Pada ethernet card, hub, atau switch tidak ada opsi security yang bersifat built-in (secara hardware). Informasi ditransfer "apa adanya" dari satu komputer ke komputer yang lain. Wired LAN mengandalkan kemampuan security dari software yang diinstal pada komputer firewall. Dalam prakteknya solusi software sudah cukup memadai. Namun apabila software firewall gagal diaktifkan maka informasi yang lalu-lalang menjadi "tidak terlindungi".
Peralatan WLAN pada umumnya dibuat dengan dukungan security built-in, yaitu berupa kemampuan enkripsi. Enkripsi yang digunakan pada Wi-Fi disebut WEP. Saat ini sudah ada standar security terbaru bernama WPA dan WPA2 yang menawarkan kemampuan lebih baik dibandingkan WEP.
Kesimpulannya, baik wired LAN maupun WLANI sama-sama memiliki fasilitas security. Hanya saja pada WLAN fitur security sudah built-in sehingga tidak perlu melakukan setting firewall, proxy, dan sebagainya. Sedangkan pada wired LAN harus ditambahkan software khusus untuk keperluan security.

  • Reliabilitas
Reliabilitas menyangkut aspek ketersediaan dan keutuhan informasi. Informasi yang dikirim harus sampai ke tujuan dengan selamat. Peralatan wired LAN seperti: kabel, hub, switch, telah terbukti sangat reliable. Kasus di mana data tidak sampai ke tujuan atau rusak di jalan pada umumnya hanya disebabkan oleh kabel yang terputus atau kerusakan  peralatan oleh sebab lainnya,
Gelombang radio yang digunakan pada WLAN masih harus dibuktikan sampai sejauh mana bersifat reliable. Beberapa kasus gangguan cuaca, kilat, tembok penghalang, interferensi gelombang radio oleh peralatan lain, dan sebagainya ternyata dapat mempengaruhi informasi yang dikirim. Vendor WLAN saat ini terus berusaha mengatasi kendala tersebut.
Jika reliabilitas merupakan pertimbangan utama maka wired LAN tampaknya lebih cocok untuk anda dibandingkan WLAN.
Semoga tips-tips tersebut dapat membantu Anda dalam memilih WLAN atau pun wired LAN sesuai dengan kebutuhan Anda.
 
 

 

 



Ini tentang IPv6 Address

IPv6 address atau IP address versi 6 atau Next Generation IP address (IPng), adalah IP address yang digunakan pada protokol IPv6. IPv6 atau Internet Protocol version 6, merupakan protokol IP terbaru yang dicadangkan untuk keperluan masa mendatang. Sudah sekitar dua puluh tahun lebih, Internet Protocol Version 4 (IPv4). IPv4 menyediakan IP address sepanjang 32 bit atau sejumlah 232 buah IP address. Alokasi IP address sebanyak itu pada mulanya dianggap cukup. Hingga pada tahun 1991, timbul kekhawatiran bahwa suatu saat jumlah host yang terhubung ke Internet akan melebihi kapasitas IPv4.

Kekhawatiran tersebut mendorong para ahli untuk merumuskan versi protokol Internet yang lebih baru. Proposal diajukan pada tahun 1992 dan selama beberapa tahun mendapat masukan dari berbagai pihak. Setelah mengalami perjalanan panjang, akhirnya terbentuklah sebuah protokol yanh baru disebut Internet Protocol Version 6 (IPv6) atau Next Generation Internet Protocol.

Lalu kemana IP version 5? Spesifikasi IPv5 mulai dirancang pada akhir tahun 1980. Internet Stream Protocol (ST) dimasukkan pada header IPv5. Namun, IPv5 tidak pernah dibuat untuk keperluan publik, IPv5 dimaksudkan sebagai protokol eksperimental.

Berbeda dengan IPv4, pada IPv6 alokasi IP address adalah 128 bit atau sejumlah 2128 buah IP address, nilai ini setara dengan 340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456 (sekitar 3.4 × 1038) buah IP address. Kira-kira setiap penduduk di dunia bisa memperoleh sekitar 5×1028 IP address. Jadi, pengguna Internet tidak perlu khawatir akan kehabisan IP address. Disamping itu, IPv6 juga memiliki kelebihan lain dibandingkan dengan IPv4.

Untuk saat ini dan sekian puluh tahun mendatang, IPv4 masih tetap digunakan. Sudah ada percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menggabungkan jaringan IPv4 dengan IPv6. Sehingga host-host yang menggunakan IPv4 dapat berkomunikasi dengan host-host yang menggunakan IPv6, dengan teknik tertentu yang disebut tunneling. Implementasi backbone jaringan eksperimental IPv6 yang ada, misalkan saja 6REN dan 6BONE (www.6bone.net). Sedangkan informasi seputar IPv6 dapat kita peroleh dari situs www.ipv6.org.

Header IPv6 sedikit berbeda dibandingkan IPv4. Jika diperhatikan, header IPv6 jauh lebih sederhana. Perbedaan yang paling mencolok tampak pada kolom alokasi alamat (source dan destination address) sepanjang 128 bit. Sebagaimana yang telah disinggung, salah satu kelebihan IPv6 adalah alokasi IP address yang sangat besar.

IPv4
Ver.
Header
TOS
Total Length
Identification
Flag
Fragment Offset
TTL
Protocol
Checksum
32 bit source address
32 bit destination address
IPv6
Ver.
Traffic Class
Flow Label
Playload Length
Next Header
Hop Limit
128 bit source address
128 bit destination address


Header IPv6 mempunyai lebih sedikit field dibandingkan dengan IPv4. Panjang header yang selalu tetap dan fragmentasi yang terbatas pada paket IPv6 akan membuat router menjadi lebih cepat dalam memproses IPv6.

Kamis, 02 Mei 2013

Apa itu IP Address?

IP address adalah sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 segmen dan setiap segmen terdiri dari 8 bit. IP address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan Internet. Secara teori, tidak boleh ada dua host atau lebih yang tergabung ke Internet menggunakan IP address yang sama. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena kasus-kasus "pencurian" IP address seringkali terjadi.

IP Address  atau IPv4 Address
Saat ini banyak digunakan protokol IP versi 4. Sehingga IP address-nya pun sering disebut sebagai IP address versi 4 atau IPv4 atau IP address saja. IP address wajib diketahui oleh dan dipahami oleh siapa saja yang sedang mempelajari jaringan Internet. Setiap komputer yang hendak bergabung dengan Internet harus memiliki suatu alamat yang unik. Alamat ini berbeda dengan MAC address yang terdapat pada ethernet card atau NIC lainnya. Inilah yang disebut dengan IP address atau alamat IP.

Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP address telah direpresentasikan dalam bilangan desimal yang dipisahkan oleh titik atau disebut dotted-decimal format. Nilai desimal dari IP address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Apabila setiap segmen dikonversikan ke bilangan desimal berarti nilai yang mungkin antara 0 hingga 255. Contoh IP address sebagai berikut:


01000100 10000001 11111111 00000001
Jika dikonversikan ke bilangan decimal menjadi:
68.129.255.1


Jangkauan alamat (range address) yang bias digunakan adalah dari
00000000 00000000 00000000 00000000
atau
0.0.0.0
sampai dengan
11111111 11111111 11111111 11111111
atau
255. 255.255.255


Dengan demikian, secara teori ada sebanyak 232 kombinasi IP address yang bisa dipakai di seluruh dunia. Jadi, jaringan TCP/ IP dengan 32 bit address mampu menampung sebanyak lebih dari 4 milyar host. Pada kenyataannya ada sejumlah IP address yang digunakan untuk keperluan khusus. Contoh IP address khusus:

  • Network address
  • Broadcast adress
  • Netmask address
  • Multicast adrress
  • Loopback (localhost) address
  • Default route address
Selain itu ada beberapa IP address yang tidak bisa digunakan untuk host-host Internet. IP address ini hanya digunakan untuk host-host di LAN. Kita bebas menggunakan IP address di atas untuk keperluan jaringan lokal. Inilah yang disebut dengan private IP address (non routable IP address). Daftar IP address private dapat dilihat pada tabel berikut:

Kelas
Range
A
10.0.0.0 s/d 10.255.255.255
B
172.16.0.0 s/d 172.31.255.255
C
192.168.0.0 s/d 192.168.255.255


IP address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yaitu:

  • Bagian network (bit-bit network/ network bit) atau disebut Network ID.
  • Bagian host (bit-bit host/ host bit) atau disebut Host ID.
Bit network berperan sebagai identifikasi network. Pada jaringan TCP/ IP, perbedaan antarnetwork tidak ditentukan dari jenis topologi, media fisik jaringan, luas area, jenis sistem operasi, aplikasi, dan sebagainya. Perbedaan jaringan dilihat dari perbedaan bit-bit network-nya. Manakala ada dua buah jaringan, yang satu menggunakan topologi bus, sedangkan yang lain menggunakan topologi ring, sepanjang network bit-nya sama maka kedua topologi tersebut dikatakan berada pada satu network. Sebaliknya, walaupun sama-sama berada pada topologi bus, manakala suatu host memiliki network bit yang berbeda dengan host-host lain, maka kita akan katakan host tersebut tidak satu network.

Sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host pada suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama namun bit host-nya pasti berbeda. Panjang bit network tidak terlalu tetap, sangat bergantung kepada kelas network dan kondisi lain, seperti subnetting.

Tips memilih peralatan Wi-Fi (episode kedua)

langsung saja episode kedua tentang peralatan Wi-Fi

  • Kemudahan Instalasi
Pada umumnya komputer laptop dan desktop menggunakan operasi grafis yang memiliki fasilitas plug-and-play. Sebagian lagi menggunakan sistem operasi UNIX, Linux atau sistem yang lain. Apabila sistem operasi yang digunakan sudah mendukung plug-and-play dan komputer Anda memiliki port USB maka untuk memudahkan proses instalasi sebaiknya pilihlah Wi-Fi jenis USB.
Kita tidak perlu membongkar casing komputer dan melakukan instalasi card pada slot motherboard. Adapter jenis USB saat ini semakin populer dan semakin variatif. Proses deteksi perangkat USB oleh sistem operasi juga sudah semakin baik.
Bagi pengguna laptop lama yang belum memiliki port USB, tampaknya pilihan terbaik jatuh pada Wi-Fi adapter jenis PCMCIA. Dari segi harga, sebuah Wi-Fi adapter PCMCIA umumnya lebih mahal dibandingkan dengan Wi-Fi adapter USB. Namun, Wi-Fi adapter PCMCIA lebih tipis dan sudah lama didukung oleh sistem operasi. 

  • Teknologi Terbaru
MIMO merupakan standar Wi-Fi terbaru yang dikeluarkan pada tahun 2004. MIMO mengikuti spesifikasi IEEE Pre-802.11n. MIMO relatif masih baru. MIMO dibuat untuk melengkapi teknologi Wi-Fi yang sudah ada dan diposisikan sebagai standar Wi-Fi di masa yang akan datang. Peralatan yang mendukung MIMO dijual dengan harga jauh lebih mahal dibandingkan yang biasa.
-Wi-Fi adapter MIMO hanya bekerja optimal jika ditunjang oleh access point MIMO. Teknologi MIMO masih relatif baru, pertimbangkan terlebih dulu sebelum memutuskan memilih merk atau vendor tertentu yang meng-klaim telah mendukung MIMO.-

  •  Indoor dan Outdoor
Peralatan wireless tidak hanya dapat digunakan dalam satu ruangan atau satu gedung (indoor). Fakta menunjukkan adanya kecenderungan memanfaatkan peralatan Wi-Fi untuk area yang lebih luas (outdoor atau extended WLAN). Pastikan anda memilih produk yang memang menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan outdoor. Mungkin antipetir juga diperlukan untuk melindungi peralatan anda.

  • Menggunakan Access Point atau tidak
Anda dapat membangun WLAN tanpa access point. Access point mutlak diperlukan jika WLAN akan digabungkan dengan wired LAN. Access point juga diperlukan jika anda ingin membangun WLAN berukuran cukup besar. Saat ini banyak vendor membuat access point dengan fitur tambahan. Ada access point yang juga berfungsi sebagai router, DHCP server, NAT, dan ADSL modem. Sekurang-kurangnya pilihlah access point yang berfungsi sebagai DHCP server.

  • Garansi
Umumnya hardware komputer bergaransi 1 tahun. Ada pula produk yang bergaransi hingga 3 tahun. Namun, kadangkala toko komputer mengurangi garansinya menjadi 1 tahun saja. Toko komputer semacam ini biasanya tidak mau menanggung risiko kerugian apabila ada produk yang rusak. Mungkin juga Anda dapat menemukan beberapa produk yang dijual di pasar tanpa garansi. Biasanya produk semacam ini berharga murah dan tidak jelas asal-usulnya (black market).
  • Sesuaikan dengan Anggaran 
Masalah biaya pada akhirnya akan menjadi faktor utama yang menentukan apakah suatu produk dapat dimiliki atau tidak. Sesuaikan jenis barang dengan anggaran yang ada. Jika anggaran Anda sangat ketat, sebaiknya pilihlah produk yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan tergoda oleh berbagai fitur yang ditawarkan. Karena belum tentu Anda benar-benar memerlukannya.
Sekianlah tips saya dalam memilih peralatan Wi-Fi. Semoga bermanfaat bagi kita semua.



Tips memilih peralatan Wi-Fi (episode pertama)

Memilih peralatan Wi-Fi yang paling sesuai diantara sekian banyak produk yang beredar bukanlah hal mudah. Apalagi jika lintas platform menjadi pertimbangan utama. Saat ini banyak pengguna komputer yang beralih dari sistem Windows ke sistem Linux. Ada juga yang menggunakan dual sistem, pada hardisk-nya telah diinstal Windows dan Linux. Bahkan ada yang menggunakan lebih dari dua buah sistem, seperti Windows Linux, FreeBSD dan sebagainya.

Bagi beberapa orang yang berencana menggunakan beberapa sistem pada sebuah komputer, sebaiknya mencari informasi sebanyak mungkin tentang kompabilitas hardware dengan sistem yang akan atau sedang digunakan. Biasanya yang menjadi kendala terbesar adalah persoalan persediaan dan dukungan driver Wi-Fi adapter (termasuk juga peralatan lain) untuk sistem selain Windows.

Pertimbangan lain selain isu lintas platform diantaranya: spesifikasi teknis, kehandalan, jenis slot yang digunakan, harga, layanan purnajual, garansi, dan sebagainya.


  • Pilih a atau b atau g
Saat ini dapat dijumpai beberapa jenis spesifikasi Wi-Fi, yaitu 802.11a, 802.11b, dan 802.11g. Anda dapat membaca ulasan pada bab sebelumnya tentang perbedaan masing-masing. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat dipertukarkan. Sebuah komputer yang menggunakan Wi-Fi adapter 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b dan begitu pula sebaliknya. Saran-saran berikut mungkin dapat dijadikan acuan saat menentukan pilihan.
Pilihlah perangkat 802.11a jika:
  1. Memerlukan kecepatan transfer data (teoritis) hingga 54 Mbps.
  2. WLAN akan digunakan untuk aplikasi multimedia, transfer file berukuran besar seperti: gambar/ video/ audio.
  3. Menghindari atau menimalkan interferensi dengan peralatan wireless lain.
  4. Sebuah access point hendak diakses oleh (relatif) banyak user.
  5. Berencana suatu saat nanti akan memperbesar kapasitas host pada WLAN.
Pilihlah perangkat 802.11b jika:
  1. Memerlukan kecepatan transfer data (teoritis) sebesar 11Mbps.
  2. Ingin memperluas WLAN 802.11b yang sudah ada. 
  3. Menginginkan perangkat WLAN yang dapat menjangkau seluruh bagian ruangan (indoor)
  4. Menginginkan perangkat WLAN yang dapat melakukan penetrasi tembok penghalang secara optimal.
  5. Memerlukan akses WLAN menggunakan Pocket PC, PDA, dan peralatan genggam lainnya.
  6. Sebuah access point hanya akan diakses oleh (relatif) sedikit user.
Pilihlah perangkat 802.11g jika:
  1. Memerlukan kecepatan transfer data (teoritis) hingga 54Mbps.
  2. Ingin memperluas WLAN 802.11b atau g yang sudah ada.
  3. WLAN akan digunakan untuk aplikasi multimedia, transfer file berukuran besar seperti: gambar/ video/ audio.
  4. Menginginkan WLAN dengan jangkauan ke seluruh bagian ruangan (indoor).
  5. Menginginkan WLAN yang dapat menjangkau/ melakukan penetrasi tembok penghalang yang baik.
  6. Sebuah access point hanya akan diakses oleh (relatif) sedikit user.

  • Perhatikan Logo Wi-Fi
Produk Wi-Fi yang beredar di pasar diawasi oleh suatu lembaga internasional indenpenden bernama WECA. Produk-produk yang sudah dinyatakan "lulus uji" dapat dikenali dari keberadaan logo Wi-Fi CERTIFIED, seperti yang dapat dilihat pada gambar.

Logo Wi-Fi merupakan pedoman bagi pengguna komputer dan sebagai jaminan kompabilitas dengan produk serupa yang dibuat oleh vendor lain. Sebagai contoh, Wi-Fi adapter untuk komputer Apple dapat berkomunikasi dengan Wi-Fi adapter buatan Compaq, Agere System, Proxim atau yang lain. Logo Wi-Fi CERTIFIED dapat dijumpai pada kotak atau kemasan suatu produk. Anda juga dapat mencari informasi mengenai produk-produk yang sudah disertifikasi.

  •  Sesusaikan dengan Komputer
Wi-Fi adapter pada akhirnya harus dihubungkan dengan komputer. Komputer yang dibuat oleh Apple (baca: Macintosh) jelas berbeda dengan buatan IBM (baca: PC). Apalagi komputer sekelas server UNIX atau yang lain. Salah memilih Wi-Fi adapter akan menyebabkan alat tersebut tidak dapat digunakan. Pastikan anda mengenali dengan baik jenis komputer yang sedang digunakan. Adakalanya suatu Wi-Fi adapter hanya dapat dipasang pada hardware dengan persyaratan khusus. Sebagai contoh, kita tidak dapat memasang Wi-Fi card jenis USB pada komputer 386 atau 486. Anda harus memilih jenis ISA atau PCI, juga perlu mempertimbangkan upgrade memori dan sistem operasi.

  • Sesusaikan dengan Sistem Operasi
Jenis prosesor yang digunakan pada komputer akan menentukan jenis sistem operasi Windows atau Linux. Pemakai Macintosh umumnya menggunakan MacOS. Sistem Operasi merupakan salah satu faktor penentu apakah Wi-Fi adapter dapat dikenali atau tidak. Jika anda menggunakan sistem operasi yang sudah mendukung plug-and-play, hampir dipastikan tidak akan menjumpai masalah dengan deteksi hardware. Pengguna UNIX atau Linux dalam memilih produk yang akan dibeli.

  • Dukungan Security
Untuk menjamin tingkat security yang andal pastikanlah peralatan Wi-Fi yang akan digunakan telah mendukung enkripsi. Untuk mengantisipasi kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang, pilihlah card yang sudah mendukung protokol WPA. Lebih baik lagi jika sudah mendukung WPA2.
Setiap Wi-Fi adapter pasti dapat menerima gelombang radio yang dipancarkan oleh access point atau Wi-Fi adapter lain. Oleh sebab itu, enkripsi data sangatlah penting. 




Selasa, 30 April 2013

Serba-serbi Wireless LAN (part 3 - finish)


Akhirnya sampai juga di garis finish untuk artikel mengenai serba-serbi Wireless LAN..
Langsung to the point aja.. :D
  • Ad Hoc atau Mode Ad Hoc
Ad Hoc merupakan istilah lama yang digunakan untuk menunjukkan model network peer-to-peer atau device-device. Yaitu jenis WLAN yang tidak menggunakan router atau access point.
  • Infrastructure atau Mode Infrastructure
Istilah Infrastructure digunakan untuk WLAN yang menggunakan access point. Network semacam ini dapat terdiri atas banyak (lebih dari tiga) client Wi-Fi. Kadangkala mode Infrastructure disebut sebagai mode Managed.
  • Bluetooth
Bluetooth merupakan salah satu alternatif teknologi wireless yang berbeda dengan keluarga 802.11. Bluetooth diperkenalkan oleh Ericsson pada tahun 1994, untuk keperluan mobile phone. Ericsson berhasil membuat mobile phone dan headset tanpa kabel.
Bluetooth lebih banyak digunakan pada mobile phone, PDA, televisi, oven microwave, stereo set, remote contro VCD/ DVD player dan peralatan rumah tangga lainnya. Pengguna komputer juga dapat menjumpai periperal Bluetooth berupa mouse, printer, keyboard, headphone, mic, joystick, dan sebagainya. Keunggulan bluetooth dibandingkan Wi-Fi terletak pada kemampuannya menggantikan berbagai fungsi kabel tradisional secara "hemat energi". Bluetooth lebih banyak digunakan pada WPAN (Wireless Personal Area Network) atau jaringan mini. 
  • IrDA
IrDA merupakan singkatan dari Infrared Data Association. IrDA berbeda dengan bluetooth dan Wi-Fi. Peralatan IrDA menggunakan cahaya infra merah sebagai media transmisi data.
Pada umumnya peralatan IrDA beroperasi pada frekuensi pada frekuensi 900 MHz dan kecepatan transfer data 9,6Mbps. Munculnya teknologi Bluetooth dan Wi-Fi menyebabkan harga peralatan IrDA semakin terjangkau. Harga peralatan IrDA umumnya hanya setengah harga peralatan Bluetooth.
IrDA cukup populer bagi pemakai komputer laptop, PDA, dan mobile phone. Sayangnya berbagai keterbatasan teknis yang sulit di atasi, seperti:
  1. Kecepatan transfer data relatif kecil.
  2. Komunikasi point-to-point (satu ke satu), tidak bisa satu ke banyak peralatan (point-to-multipoint)
  3. Posisi pengirim dan penerima harus saling berhadapan dan pada satu garis lurus (line-of-sight)
  4. Jangkauan pendek, sekitar 1 hingga 2 meter
  5. Tidak boleh ada penghalang/ rintangan di antara pengirim dan penerima
telah menyebabkan  IrDA kurang cocok digunakan untuk WLAN.
Beberapa model laptop dan PDA masih menggunakan IrDA sebagai sarana komunikasi antarperalatan. IrDA masih digunakan sebagai alternatif pengganti kabel dan telah menempati posisi tertentu dalam perkembangan teknologi wireless.

  • Hotspot
Hotspot atau area hotspot adalah tempat khusus yang disediakan untuk mengakses Internet menggunakan peralatan Wi-Fi. Umumnya layanan hotspot bersifat gratis. Dengan berbekal laptop atau PDA maka koneksi Internet dapat dilakukan secara cuma-cuma.
Biasanya pengguna terlebih dahulu harus melakukan registrasi ke penyedia layanan hotspot untuk mendapatkan login dan password. Kemudian pengguna dapat mencari area hotspot, seperti pusat perbelanjaan, kafe, hotel, kampus, bandara udara, dan tempat-tempat umum lainnya. Proses otentikasi dilakukan ketika browser diaktifkan. 

Senin, 29 April 2013

Serba-serbi Wireless LAN (part 2)


Masih membahas mengenai beberapa istilah dari Wireless LAN dan beberapa peralatan nya..
  • MIMO
MIMO (Multiple Input Multiple Output) adalah salah satu pengembangan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata "Pre-" menyatakan "pre-standard version of 802.11n". MIMO menawarkan peningkatan jumlah client yang terkoneksi. Daya tembus terhadap penghalang lebih baik dan jangkauan lebih luas. Access point MIMO dapat menjangkau berbagai peralatan Wi-Fi yang ada di setiap sudut ruangan. Sehingga kita dapat menempatkan perangkat Wi-Fi lebih leluasa.
Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan standar 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompabilitas mundur dengan 802.11a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps. 
  • WEP
WEP atau Wired Equivalent Privacy merupakan sebuah fitur keamanan/ security standar untuk peralatan wireless. Umumnya fitur ini sudah menjadi satu atau built-in pada setiap peralatan Wi-Fi. Keamanan data adalah hal yang cukup penting. Gelombang radio yang dipancarkan sebuah Wi-Fi adapter dapat diterima oleh semua peralatan Wi-Fi yang ada disekitarnya (atau ruangan dan gedung di dekatnya). Sehingga informasi dapat "ditangkap" dengan mudah. Oleh sebab itu, data yang dipancarkan oleh Wi-Fi card perlu dienkripsi. Ada beberapa tingkatan enkripsi, mulai dari 40bit, 64bit, 128bit, yang ditransfer meskipun konsekuensinya adalah sedikit penurunan throughput data.

  • WPA
WPA singkatan dari Wi-Fi Protected Access. WPA menggunakan protokol enkripsi yang lebih ampuh dibandingkan WEP. Dengan WPA, network key akan diubah secara otomatis dan kemudian diotentikasi secara teratur. Perangkat Wi-Fi yang ada umumnya sudah mendukung WPA.

  • WPA2
WPA2 singkatan dari Wi-Fi Protected Access 2 atau dikenal sebagai 802.11i. WPA2 menggunakan protokol enkripsi yang lebih ampuh dibandingkan WEP maupun WPA. WPA2 menggunakan algoritma enkripsi AES dan otentikasi 802.1X. Sehingga menjamin keamanan data dan kontrol akses jaringan lebih baik dibandingkan WEP dan WPA.

  • Network Keys
Sebuah network key digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi data. Khususnya jika perangkat wireless telah mendukung WEP atau WPA. Network key mungkin saja telah disediakan secara otomatis oleh perangkat wireless network. Mungkin juga harus kita tentukan sendiri (melalui pengetikan langsung). Kita dapat menentukan panjang key, yaitu antara 40 bit hingga 104 bit, format key (ASCII atau heksadesimal), dan key index (berupa lokasi dimana key akan diletakkan).
Semakin panjang jumlah bit key-nya akan semakin secure. Setiap penambahan panjang key sebanyak 1 bit menyebabkan peningkatan security hingga dua kali lipat. Sehingga data yang sudah dienkripsi akan semakin sulit dibongkar.
Sebuah perangkat wireless dapat dikonfigurasi menggunakan 4 buah network key, dengan nomor key index 0,1,2, dan 3. Manakala sebuah access point atau perangkat wireless mengirimkan data yang sudah dienkripsi menggunakan sebuah key yang disimpan pada key index tertentu maka access point atau perangkat wireless penerima akan menggunakan key yang disimpan pada key index tersebut untuk melakukan proses dekripsi.

  • EAP
EAP atau Extensible Authentication Protocol adalah protokol otentikasi yang digunakan pada jaringan wireless. EAP disebut juga 802.1X authentication. Setiap pengguna wireless network harus mengetikkan login dan password sebelum diizinkan mengakses wireless network. Beberapa pengembangan protokol otentikasi yang banyak digunakan di antaranya: EAP-TLS, Protected EAP (PEAP) dengan EAP-TLS, dan Microsoft Challenge Handshake Authentication Protocol version 2 (MS-CHAPv2).


 

Rabu, 24 April 2013

Serba-serbi Wireless (part 1)

Berikut beberapa istilah populer yang berkaitan dengan wireless dan beberapa peralatan untuk membuat jaringan wireless.

  • Wi-Fi atau WiFi
Wi-Fi atau WiFi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity. Sebagian informasi menuliskan "Wi-Fi" sedangkan yang lain menggunakan "WiFi". Keduanya identik, Wi-Fi adalah nama lain untuk produk-produk spesifikasi 802.11 yang dibuat oleh Wi-Fi Alliance. Pengguna komputer umumnya lebih mengenal istilah Wi-Fi card/ adapter dibandingkan dengan 802.11 card/ adapter. Wi-Fi merupakan merk dagang sehingga lebih populer dibandingkan "IEEE 802.11".
Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa istilah Wi-Fi hanyalah untuk peralatan standar IEEE 802.11b. Kebetulan istilah Wi-Fi digunakan ketika spesifikasi 802.11b dibuat. Memang fakta menunjukkan cukup banyak produk yang dibuat mengikuti standar 802.11b.

  • Wi-Fi USB
USB (Universal Serial Bus). Port atau slot USB mulai diperkenalkan pada generasi komputer Pentium. Saat ini cukup banyak perangkat Wi-Fi yang dapat dihubungkan dengan port USB. Sehingga lebih praktis dan mudah dibawa-bawa.

  • Wi-Fi Alliance
Sebuah organisasi nonprofit yang mengeluarkan sertifikasi bagi peralatan wireless LAN. Produk-produk yang diberi logo Wi-Fi CERTIFIED telah dibuktikan dapat bekerja atau kompatibel dengan produk buatan vendor lain. Sehingga pengguna tidak ragu-ragu dalam memilih suatu produk. Logo Wi-Fi CERTIFIED dapat dijumpai pada kemasan produk. Berikut beberapa logo Wi-Fi CERTIFIED.



  • Access Point (AP)
Peralatan yang digunakan pada wireless LAN. AP bertugas mengatur dan menghubungkan koneksi beberapa peralatan Wi-Fi. AP dapat menghubungkan wireless LAN dengan wired LAN.

  • Channel
Channel atau kanal dapat dianalogikan seperti jalur-jalur jalan. Bayangkan pita frekuensi seperti sebuah jalan dan channel seperti jalur-jalur pemisah pada jalan tersebut. Peralatan 802.11a bekerja pada rentang frekuensi 5,15 hingga 5,875 GHz sedangkan peralatan 802.11b dan 802.11g bekerja pada rentang frekuensi 2,4 hingga 2,497GHz. Jadi, 802,11a menggunakan pita frekuensi lebih lebar dibandingkan 802.11b atau 802.11g. Semakin lebar pita frekuensi yang digunakan, akan semakin banyak jumlah channel yang tersedia. Setiap channel dapat digunakan untuk mengangkut informasi secara penuh. Pada perangkat standar 802.11a, tersedia hingga 8 buah non-overlapping channel. Masing-masing channel dapat "dibebani" throughput sebesar 54Mbs atau total throughput 432Mbps. Sedangkan pada peralatan standar 802.11b/g tersedia 3 buah non-overlapping channel yang masing-masing dapat "dibebani" throughput hingga 11Mbps atau total throughput 33Mbps.
Agar setiap peralatan wireless dapat saling berkomunikasi, haruslah setiap alat menggunakan channel yang sama. Pengguna dapat mengatur nomor channel saat menginstal driver peralatan wireless. Pengaturan channel juga bisa dilakukan menggunakan utilitas bantu yang disertakan masing-masing produk.

  • SSID atau ESSID
SSID atau Service Set Identifier merupakan Network ID atau nama untuk jaringan wireless. Beberapa vendor menyebut SSID sebagai Domain ID. Setiap jaringan Wi-Fi harus memiliki SSID yang unik. Peralatan Wi-Fi yang merupakan SSID sama akan dianggap satu jaringan. 
bersambung... :))





Spesifikasi Wireless LAN 802.11

Berikut spesifikasi Wireless LAN 802.11


Spesifikasi
Keterangan
802.11
Spesifikasi WLAN yang pertama, dibuat pada tahun 1997. Kecepatan transfer data maksimal yang dapat dicapai sebesar 2Mbps.
802.11a
Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 5GHz dan kecepatan transfer data maksimal 54Mbps.
802.11b
Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 2,4GHz dan kecepatan transfer data maksimal 11Mbps.
802.11c
Merupakan spesifikasi yang dipakai untuk keperluan koneksi bridge. Sekarang 802.11c telah diubah menjadi 802.11c
802.11d
Dibuat pada tahun 2001. Spesifikasi ini dipakai untuk pengaturan spectrum sinyal.
802.11e
Dukungan QoS (Quality of Service) pada protocol WLAN.
802.11f
Dibuat pada tahun 2003. Merupakan standar bagi protocol komunikasi antar-access point.
802.11g
Dibuat pada tahun 2003. Menggunakan frekuensi 2,4GHz dan kecepatan transfer data maksimal 54Mbps.
802.11h
Dibuat pada tahun 2003. Merupakan pengembangan 802.11 dan dibuat untuk mengantisipasi persoalan regulasi yang diterapkan Negara-negara di benua Eropa dan Asia Pasifik.
802.11i
Dibuat pada tahun 2004. Pengembangan 802.11 dengan dukungan security.
802.11j
Dibuat pada tahun 2004. Pengembangan sinyal 5GHz dan mendukung regulasi yang diterapkan oleh Negara Jepang.
802.11k
Masih dalam tahap pengembangan. Merupakan spesifikasi yang digunakan untuk sistem manajemen WLAN.
802.11l
Dukungan kemampuan security pada WLAN. Spesifikasi ini akhirnya dibatalkan oleh IEEE, karena dapat menimbulkan (telah didefenisikan pada 802.11i)
802.11m
Untuk keperluan pemeliharaan dokumentasi seluruh keluarga 802.11.
802.11n
Ditujukan untuk WLAN dengan kecepatan transfer data 108Mbps. Di pasar dapat dijumpai dengan merk dagang MIMO atau Pre-802.11n.




Sejarah Wireless LAN

Sejarah kemunculan WLAN dimulai pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineer) membuat spesifikasi/ standar WLAN yang pertama diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai dengan standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data (throughput) maksimal 2 Mbps. Sayangnya peralatan yang mengikuti spesifikasi 802.11 kurang diterima oleh pasar. Throughput sebesar ini dianggap kurang memadai untuk aplikasi multimedia dan aplikasi kelas berat.

WLAN atau Wireless Local Area Network merupakan salah satu jaringan komputer bersifat lokal yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi data. Informasi data elektronik ditransfer dari satu komputer ke komputer lain melalui gelombang radio. Kadangkala orang menyebut WLAN sebagai jaringan Wi-Fi atau WaveLAN atau LAN nirkabel atau jaringan wireless atau wireless. Penamaan ini sebenarnya kurang tepat. Namun, karena istilah-istilah tersebut sudah sangat populer sehingga bisa diterima oleh orang banyak.

Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru yang akan diberi kode 802.11b. Secara teoritis, kecepatan transfer data maksimal yang dapat dicapai yaitu 11Mbps. Kecepatan transfer data sebesar ini sebanding dengan card ethernet tradisional (IEEE 802.3 dengan kecepatan 10Mbps atau disebut juga 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4GHz. Peralatan wireless LAN yang bekerja pada frekuensi ini sering terganggu (terjadi interferensi) oleh sinyal yang berasal dari cordless phone, microwave oven atau peralatan lain yang bekerja menggunakan frekuensi yang sama.

Pada saat yang hampir bersamaan, IEEE mengeluarkan spesifikasi 802.11a yang bekerja pada frekuensi 5GHz dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal hingga 54Mbps. Gelombang radio yang berasal dari peralatan 802.11a sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jangkauan gelombang radio atau coverege area-nya tidak sejauh peralatan yang mendukung spesifikasi 802.11b.

Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Kita tidak dapat membuat jaringan wireless melibatkan dua standar yang berbeda. Sebagai solusinya maka pabrik-pabrik hardware membuat perangkat jaringan all in one, yang mendukung kedua standar tersebut. Sehingga sebuah perangkat wireless dapat bekerja pada dua frekuensi.

Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan standar 802.11b dengan 802.11a. Spesifikasi tersebut diberi dengan kode 802.11g. Bekerja pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer data maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b. Sebagai contoh, komputer yang menggunakan network card 802.11g dapat memanfaatkan access point (semacam hub untuk wireless LAN) 802.11b dan sebaliknya.

Spesifikasi yang dibuat oleh IEEE ternyata tidak hanya sebatas 802.11a/b/g saja. Masih ada beberapa lagi yang dapat dikategorikan dalam keluarga besar 802.11. Banyaknya spesfikasi yang dikeluarkan oleh IEEE kadangkala membuat pengguna komputer bingung. Pada artikel selanjutnya, saya akan menjelaskan perbedaan masing-masing spesifikasi dan informasi lebih detail.

Topologi Logika Shared Media Topology

Berikut pembahasan topologi berdasarkan tipe koneksi. Pengelompokan kedua topologi diatas hampir mirip dengan sebelumnya, yaitu topologi logika bus dan topologi logika ring. Hanya saja pengelompokan topologi yang terakhir, shared media dan token based, lebih khas dan tidak menimbulkan 'salah persepsi', karena istilah yang digunakan berbeda dengan istilah untuk topologi fisik.

Shared Media Topology
Pada topologi shared media, semua node atau network device yang terhubung ke jaringan dapat mengakses layout (media jaringan) kapan saja manakala diperlukan. Akses ke media jaringan dapat dilakukan setiap saat dan tidak dibatasi. Ini merupakan salah satu keuntungan dari topologi ini namun sekaligus juga merupakan kelemahannya. Karena setiap peralatan dapat mengakses media jaringan kapan pun maka kemungkinan terjadi tabrakan data (collision) akan cukup besar. Contoh jaringan yang menggunakan topologi ini adalah semua varian jaringan yang menggunakan ethernet card, seperti: 10BASE2, 10BASE5, 10BASE-T (topologi bus, star, tree).
Metode akses yang digunakan ethernet card adalah CSMA/ CD. Metode ini dapat mengantisipasi masalah collision. Metode ini telah dijelaskan secara sederhana pada saat membahas topologi bus.

Setiap saat semua node akan "mendengar jaringan". Apabila suatu node akan mengirim data, maka node tersebut mengecek terlebih dahulu apakah jaringan sedang "kosong" (sedang tidak ada paket data yang melalui media jaringan). Jika node melihat jaringan sedang kosong maka paket data segera dikirim ke semua node menggunakan alamat broadcast. Walaupun data dikirim ke semua node tapi hanya node tujuan saja yang dapat menerima data.

Apabila pada saat bersamaan ada paket data yang dikirim oleh node lain, maka akan terjadi collision (tabrakan data). Apabila terjadi collision maka sinyal akan dikirim ke semua komputer dan data yang sedang dikirim akan "dihancurkan". Kita dapat melihat saat terjadi collision ketika lampu berwarna kuning pada ethernet card atau hub berkedip-kedip.

Bila hal ini terjadi, node dan jaringan akan sama-sama berhenti mengirimkan paket data. Setelah berhenti, masing-masing node akan menunggu dalam waktu yang ditentukan secara random, kemudian mengirimkan kembali paket data yang mengalami collision.

Jadi, yang menjadi ciri CSMA/ CD adalah:

  1. Penggunaan alamat broadcast
  2. Collision detection
  3. Random
Pada jaringan berskala kecil, topologi shared media dapat bekerja dengan baik. Namun, ketika jumlah node bertambah maka kemungkinan untuk terjadinya collision semakin besar. Untuk mengatasinya ada beberapa cara yang dapat ditempuh, seperti:

  • Memecah jaringan besar menjadi beberapa segmen yang masing-masing segmen dihubungkan oleh router.
  • Menggunakan peralatan switch sebagai pengganti hub biasa.
Contoh jaringan lain yang menggunakan topologi shared media adalah AppleTalk. Metode akses yang digunakan oleh AppleTalk bernama CSMA/ CA yang mirip dengan CSMA/ CD. Perbedaan yang utama terletak pada kebenaran frame data yang disebut intent. Cara kerja CSMA/ CA dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut:

Apabila sebuah node hendak mengirim data maka node tersebut mengirimkan sinyal yang disebut intent. Intent dikirim ke seluruh node menggunakan alamat broadcast. Tujuannya untuk memberitahu node lain supaya tidak mengirim data. Setelah sinyal intent selesai dikirim, barulah data yang sesungguhnya ditransmisikan. Dengan cara seperti ini, maka collision data dapat dihindari.

Dalam praktiknya, pengiriman sinyal pemberitahuan ke seluruh komputer akan menyebabkan kecepatan jaringan menjadi menurun. CSMA/ CA agak jarang digunakan.

Ciri-ciri CSMA/ CA sebagai berikut:

  1. Penggunaan alamat broadcast
  2. Collision avoidance
  3. Random
Berdasarkan dua contoh metode yang digunakan pada topologi shared media dapat disimpulkan bahwa kedua-duanya sama-sama menggunakan alamat broadcast dan sama-sama bersifat random.

Senin, 22 April 2013

Topologi Logika

Jika topologi fisik (atau sering disebut topologi saja) mudah dilihat dari bentuk dan peralatan yang digunakan, maka topologi logika tidak terlihat oleh mata. Topologi logika berkaitan dengan bagaimana data mengalir pada jaringan. Jaringan yang tampak dari luar seperti topologi bus mungkin saja "isinya" berbeda. Topologi logika sangat erat kaitannya dengan Media Access Control dan protokol.

Topologi logika atau logical topology merupakan rules communication yang dipakai setiap node untuk berkomunikasi dalam jaringan. Sebagai contoh, bagaimana melakukan pengiriman data, bagaimana menerima data, bagaimana mengatur kecepatan transfer data, bagaimana mendeteksi kemungkinan error, lalu melakukan pengiriman data ulang, dan hal-hal lain.

Ada beberapa sumber yang menganggap topologi logika sama dengan metode akses atau network access. Sehingga topologi logika dikelompokkan berdasarkan metode akses. Sebagai contoh, pada sebuah jaringan bus dikenal beberapa metode akses, seperti:

  • CSMA/ CD (Carrier Sense Multiple Access Methods with Collision Detection) yang digunakan pada jaringan Thicknet dan Thinnet.
  • CSMA/ CA (Carrier Sense Multiple Access Methods with Collision with Collision Avoidance) yang digunakan pada jaringan komputer Apple atau AppleTalk.
  • Token bus yang digunakan oleh ARCNET pada implementasi jaringan bus.
Pada jaringan ring hanya ada satu metode, yaitu token passing. Walaupun ada sedikit perbedaan antara token passing yang digunakan IBM Token Ring dengan ATR, SONET, ProNet-10, dan FDDI, namun secara prinsip masih lama.

Kemudian, pada jaringan star mungkin saja digunakan metode,
  • CSMA/ CD (Carrier Sense Multiple Access Methods with Collision Detection) yang digunakan pada 10BASE-T.
  • Demand priority yang digunakan pada 10BASE-T.
  • Token bus yang digunakan oleh ARCNET pada implementasi jaringan star.
Ada juga sumber lain yang membagi topologi logika menjadi dua, yaitu:
  • Topologi Logika Bus
Pada topologi logika bus, setiap data akan di-broadcast ke semua node. Namun hanya komputer tujuan saja yang akan merespon pesan broadcast tersebut.
Sebuah node memiliki rangkaian elektronika yang telah meyatu antara fungsi transmit (pengiriman) dan receive (penerimaan) data. Setiap node dapat mengirim data kapan saja sepanjang jaringan tidak sibuk.

  • Topologi Logika Ring
Pada topologi logika ring, data akan dikirim dari satu node ke node yang lain membentuk loop atau lingkaran tertutup. Kondisi semacam ini mudah dipahami manakala secara fisik jaringannya pun berbentuk ring. Namun ketika banyak jaringan bentuk jaringan bukan ring, misal star atau bus, maka kita akan sulit membayangkan seperti apa sesungguhnya topologi logika yang digunakan jaringan tersebut.
Sebuah node memiliki rangkaian elektronika yang membedakan fungsi transmit (pengiriman) dan receive (penerimaan) data. Sehingga sebuah node berfungsi juga sebagai repeater. Pada topologi logika ring, setiap node harus menunggu giliran kapan diizinkan mengirim data.

Minggu, 21 April 2013

Topologi Jaringan Tree dan Karakteristiknya

Topologi tree disebut juga topologi star-bus atau star/ bus hybrid. Topologi tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan toppologi bus.Toplogi bus digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar-LAN dilakukan via hub. Masing-masing  hub dapat dianggap sebagai akar (root) dari masing-masing pohon (tree). Topologi tree dapat mengatasi kekurangan topologi bus yang disebabkan persoalan broadcast traffic, dan kekurangan topologi star yang disebabkan oleh keterbatasan kapasitas port hub.

Karakteristik yang dimiliki topologi tree mirip dengan topologi bus dan star. Begitu juga dengan peralatan, kabel, dan teknik pemasangan. Oleh sebab itu kita tidak akan membahasnya lebih detail. Apabila kabel penghubung antar-hub putus, maka jaringan star masih tetap dapat berfungsi, hanya saja hubungan dengan jaringan star yang lain akan terganggu.

Walaupun disebut sebagai jaringan bus, namun tidak selalu harus menggunakan kabel coaxial. Bisa saja menggunakan serat optik, wireless, atau jenis kabel yang lain. Topologi tree banyak digunakan untuk WAN.

Karakteristik Jaringan Topologi Star

Cara kerja topologi star mirip dengan bus. Yang membedakan hanyalah keberadaan hub atau switch sebagai sentral. Karena setiap node yang terhubung dengan hub, manakala ada kabel atau segmen yang putus, tidak akan menyebabkan jaringan lumpuh. Hanya segmen itu saja yang putus.

Beberapa karakteristik jaringan topologi star antara lain:

  • Menggunakan sentral berupa hub atau switch.
  • Kabel yang digunakan berjenis coaxial, UTP, dan STP yang mehubungkan masing-masing node dengan hub.
  • Jika salah satu segmen kabel putus atau satu atau lebih node crash maka hanya segmen itu saja yang lumpuh, sementara jaringan tetap dapat berfungsi.
  • Jika hub atau sentral rusak maka jaringan akan lumpuh.
  • Pengiriman data menggunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/ Collision Detection) Baseband.
  • Data mengalir pada sebuah kabel secara "bolak-balik".
  • Sering terjadi "banjir data" dan collision (tabrakan data) sehingga dapat menurunkan performa jaringan. Namun, hal ini dapat diantisipasi oleh switch yang dapat mengatur lalu lintas data sehingga kecepatan maksimal dapat dicapai.
  • Relatif lebih mahal dibandingkan topologi bus, namun proses instalasi mudah dan cocok diimplementasikan pada jaringan berskala kecil maupun besar.
Jaringan topologi star disebut sebagai 10BASE-T. Kecepatan data maksimal sekitar 10 Mbps. Dengan munculnya versi ethernet card yang mendukung kecepatan 100Mbps (Fast ethernet atau 100BASE-TX) hingga 1000 Mbps (Gigabit ethernet atau 1000 BASE-T), ditambah pula dengan dukungan switch yang sesuai, maka topologi star telah menjadi pilihan terbaik bagi hampir semua kebutuhan pemakai jaringan.