Minggu, 21 April 2013

Karakteristik Jaringan Topologi Star

Cara kerja topologi star mirip dengan bus. Yang membedakan hanyalah keberadaan hub atau switch sebagai sentral. Karena setiap node yang terhubung dengan hub, manakala ada kabel atau segmen yang putus, tidak akan menyebabkan jaringan lumpuh. Hanya segmen itu saja yang putus.

Beberapa karakteristik jaringan topologi star antara lain:

  • Menggunakan sentral berupa hub atau switch.
  • Kabel yang digunakan berjenis coaxial, UTP, dan STP yang mehubungkan masing-masing node dengan hub.
  • Jika salah satu segmen kabel putus atau satu atau lebih node crash maka hanya segmen itu saja yang lumpuh, sementara jaringan tetap dapat berfungsi.
  • Jika hub atau sentral rusak maka jaringan akan lumpuh.
  • Pengiriman data menggunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/ Collision Detection) Baseband.
  • Data mengalir pada sebuah kabel secara "bolak-balik".
  • Sering terjadi "banjir data" dan collision (tabrakan data) sehingga dapat menurunkan performa jaringan. Namun, hal ini dapat diantisipasi oleh switch yang dapat mengatur lalu lintas data sehingga kecepatan maksimal dapat dicapai.
  • Relatif lebih mahal dibandingkan topologi bus, namun proses instalasi mudah dan cocok diimplementasikan pada jaringan berskala kecil maupun besar.
Jaringan topologi star disebut sebagai 10BASE-T. Kecepatan data maksimal sekitar 10 Mbps. Dengan munculnya versi ethernet card yang mendukung kecepatan 100Mbps (Fast ethernet atau 100BASE-TX) hingga 1000 Mbps (Gigabit ethernet atau 1000 BASE-T), ditambah pula dengan dukungan switch yang sesuai, maka topologi star telah menjadi pilihan terbaik bagi hampir semua kebutuhan pemakai jaringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar