Jumat, 03 Mei 2013

WLAN vs Wired LAN

Wired LAN atau LAN merupakan teknologi yang sudah lama dikembangkan sebelum WLAN. Untuk selanjutnya akan digunakan istilah wired LAN guna mempertegas perbedaanya dengan WLAN. Wired LAN menggunakan kabel jaringan yang dibuat dari bahan logam atau fiber. Komputer-komputer pada wired LAN memerlukan kartu jaringan (ethernet, token ring, dsb) dan central node berupa hub atau switch. Kecepatan transfer data yang dapat dilalui pada sebuah kabel dapat mencapai orde giga bit per detik.

Meskipun teknologi WLAN sudah cukup maju, mudah dikonfigurasi, dan harga peralatan WLAN semakin terjangkau, namun ternyata orang-orang lebih menyukai wired LAN daripada WLAN. Harga peralatan WLAN yang lebih mahal dibandingkan wired LAN mungkin menjadi penyebab utama mengapa WLAN belum sepenuhnya diterima oleh pengguna komputer. Selain itu, wired LAN lebih stabli dibandingkan WLAN. Data yang dipancarkan oleh gelombang radio lebih mudah rentan terhadap gangguan medan listrik, magnet, tembok penghalang, dan pengaruh cuaca.

Sebenarnya baik WLAN atau pun wired LAN dapat "hidup saling berdampingan". Kedua-duanya sama-sama bermanfaat dan memiliki kelebihan maupun kekurangan. Berikut tips-tips berikut mudah-mudahan dapat membantu Anda dalam memutuskan apakah harus memilih wired LAN atau WLAN.

  • Cocok untuk Siapa?
Ada anggapan bahwa WLAN hanya diperuntukkan bagi golongan tertentu, seperti para eksekutif, administrator jaringan perusahaan besar, atau mereka yang sering bepergian sambil membawa laptop atau PDA.
Anggapan seperti ini tidaklah sepenuhnya benar. Setiap pengguna komputer dapat memanfaatkan teknologi wireless. Keunggulan wireless terletak pada kemudahan instalasi dan integrasi dengan jaringan yang sudah ada. Pengguna komputer tidak perlu direpotkan dengan instalasi kabel jaringan, pengaturan lokasi komputer atau tata letak peralatan jaringan. Proses penggabungan dengan jaringan yang sudah ada dapat dilakukan dalam hitungan menit.
Jika anda lebih mementingkan fleksibilitas, tidak ingin dipusingkan dengan instalasi kabel, memiliki beberapa peralatan yang mudah dibawa-bawa atau harus sering dipindah-pindah (dengan alasan mengubah desain interior, dsb) maka WLAN sangat cocok untuk Anda.

  • Faktor Biaya
Persaingan antar-vendor hardware telah menyebabkan harga sebuah ethernet card lebih murah dibandingkan Wi-Fi adapter. Sebuah Wi-Fi adapter kelas low end rata-rata dijual dengan harga US$ 33 s/d 50. Sementara ethernet card dari kelas yang sama dapat diperoleh dengan harga di bawah US$10, belum lagi peralatan lain seperti router, hub, switch, dan sebagainya. Hampir selalu dapat dipastikan peralatan wireless lebih mahal dibandingkan dengan peralatan wired LAN.
Dari segi biaya, jelas wired LAN lebih disukai oleh pengguna komputer dibandingkan dengan WLAN. Jika Anda termasuk dalam golongan yang "sensitif harga" mana mungkin WLAN bukan pilihan tepat.

  • Performa
Sebuah ethernet card tradisional menghasilkan kecepatan transfer data hingga 10Mbps. Sebuah Fast ethernet menawarkan kecepatan transfer data sepuluh kali lipat ethernet tradisional. Dari segi kecepatan transfer data atau performa jelas wired LAN lebih unggul daripada WLAN. Jika anda sering menjalankan aplikasi kelas berat seperti: streaming video, CAD/CAM, transfer file musik, sharing file, game 3D, maka wired LAN lebih cocok dibandingkan WLAN.
Meskipun secara teoritis telah dikembangkan standar baru WLAN dengan kecepatan transfer data di atas 54Mbps, namun dalam prakteknya masih banyak kendala yang harus diatasi untuk mencapai kecepatan transfer data sebesar itu secara penuh.

  • Kemudahan Instalasi
Wired LAN memerlukan instalasi kabel jaringan. Kabel yang digunakan umumnya berjenis UTP. Setiap kabel harus dihubungkan dengan hub atau switch. Semakin banyak jumlah komputernya akan semakin rumit proses instalasi kabel yang dilakukan.
Dari segi kemudahan instalasi, jelas WLAN mengungguli wired LAN. Proses penempatan komputer tidak terlalu mempengaruhi kerumitan instalasi. Komputer dapat dipindah-pindah dan ditempatkan di mana saja sepanjang masih dalam jangkauan gelombang radio.

  • Fitur Security
Security atau keamanan merupakan hal yang penting. Pada ethernet card, hub, atau switch tidak ada opsi security yang bersifat built-in (secara hardware). Informasi ditransfer "apa adanya" dari satu komputer ke komputer yang lain. Wired LAN mengandalkan kemampuan security dari software yang diinstal pada komputer firewall. Dalam prakteknya solusi software sudah cukup memadai. Namun apabila software firewall gagal diaktifkan maka informasi yang lalu-lalang menjadi "tidak terlindungi".
Peralatan WLAN pada umumnya dibuat dengan dukungan security built-in, yaitu berupa kemampuan enkripsi. Enkripsi yang digunakan pada Wi-Fi disebut WEP. Saat ini sudah ada standar security terbaru bernama WPA dan WPA2 yang menawarkan kemampuan lebih baik dibandingkan WEP.
Kesimpulannya, baik wired LAN maupun WLANI sama-sama memiliki fasilitas security. Hanya saja pada WLAN fitur security sudah built-in sehingga tidak perlu melakukan setting firewall, proxy, dan sebagainya. Sedangkan pada wired LAN harus ditambahkan software khusus untuk keperluan security.

  • Reliabilitas
Reliabilitas menyangkut aspek ketersediaan dan keutuhan informasi. Informasi yang dikirim harus sampai ke tujuan dengan selamat. Peralatan wired LAN seperti: kabel, hub, switch, telah terbukti sangat reliable. Kasus di mana data tidak sampai ke tujuan atau rusak di jalan pada umumnya hanya disebabkan oleh kabel yang terputus atau kerusakan  peralatan oleh sebab lainnya,
Gelombang radio yang digunakan pada WLAN masih harus dibuktikan sampai sejauh mana bersifat reliable. Beberapa kasus gangguan cuaca, kilat, tembok penghalang, interferensi gelombang radio oleh peralatan lain, dan sebagainya ternyata dapat mempengaruhi informasi yang dikirim. Vendor WLAN saat ini terus berusaha mengatasi kendala tersebut.
Jika reliabilitas merupakan pertimbangan utama maka wired LAN tampaknya lebih cocok untuk anda dibandingkan WLAN.
Semoga tips-tips tersebut dapat membantu Anda dalam memilih WLAN atau pun wired LAN sesuai dengan kebutuhan Anda.
 
 

 

 



Ini tentang IPv6 Address

IPv6 address atau IP address versi 6 atau Next Generation IP address (IPng), adalah IP address yang digunakan pada protokol IPv6. IPv6 atau Internet Protocol version 6, merupakan protokol IP terbaru yang dicadangkan untuk keperluan masa mendatang. Sudah sekitar dua puluh tahun lebih, Internet Protocol Version 4 (IPv4). IPv4 menyediakan IP address sepanjang 32 bit atau sejumlah 232 buah IP address. Alokasi IP address sebanyak itu pada mulanya dianggap cukup. Hingga pada tahun 1991, timbul kekhawatiran bahwa suatu saat jumlah host yang terhubung ke Internet akan melebihi kapasitas IPv4.

Kekhawatiran tersebut mendorong para ahli untuk merumuskan versi protokol Internet yang lebih baru. Proposal diajukan pada tahun 1992 dan selama beberapa tahun mendapat masukan dari berbagai pihak. Setelah mengalami perjalanan panjang, akhirnya terbentuklah sebuah protokol yanh baru disebut Internet Protocol Version 6 (IPv6) atau Next Generation Internet Protocol.

Lalu kemana IP version 5? Spesifikasi IPv5 mulai dirancang pada akhir tahun 1980. Internet Stream Protocol (ST) dimasukkan pada header IPv5. Namun, IPv5 tidak pernah dibuat untuk keperluan publik, IPv5 dimaksudkan sebagai protokol eksperimental.

Berbeda dengan IPv4, pada IPv6 alokasi IP address adalah 128 bit atau sejumlah 2128 buah IP address, nilai ini setara dengan 340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456 (sekitar 3.4 × 1038) buah IP address. Kira-kira setiap penduduk di dunia bisa memperoleh sekitar 5×1028 IP address. Jadi, pengguna Internet tidak perlu khawatir akan kehabisan IP address. Disamping itu, IPv6 juga memiliki kelebihan lain dibandingkan dengan IPv4.

Untuk saat ini dan sekian puluh tahun mendatang, IPv4 masih tetap digunakan. Sudah ada percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menggabungkan jaringan IPv4 dengan IPv6. Sehingga host-host yang menggunakan IPv4 dapat berkomunikasi dengan host-host yang menggunakan IPv6, dengan teknik tertentu yang disebut tunneling. Implementasi backbone jaringan eksperimental IPv6 yang ada, misalkan saja 6REN dan 6BONE (www.6bone.net). Sedangkan informasi seputar IPv6 dapat kita peroleh dari situs www.ipv6.org.

Header IPv6 sedikit berbeda dibandingkan IPv4. Jika diperhatikan, header IPv6 jauh lebih sederhana. Perbedaan yang paling mencolok tampak pada kolom alokasi alamat (source dan destination address) sepanjang 128 bit. Sebagaimana yang telah disinggung, salah satu kelebihan IPv6 adalah alokasi IP address yang sangat besar.

IPv4
Ver.
Header
TOS
Total Length
Identification
Flag
Fragment Offset
TTL
Protocol
Checksum
32 bit source address
32 bit destination address
IPv6
Ver.
Traffic Class
Flow Label
Playload Length
Next Header
Hop Limit
128 bit source address
128 bit destination address


Header IPv6 mempunyai lebih sedikit field dibandingkan dengan IPv4. Panjang header yang selalu tetap dan fragmentasi yang terbatas pada paket IPv6 akan membuat router menjadi lebih cepat dalam memproses IPv6.

Kamis, 02 Mei 2013

Apa itu IP Address?

IP address adalah sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 segmen dan setiap segmen terdiri dari 8 bit. IP address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan Internet. Secara teori, tidak boleh ada dua host atau lebih yang tergabung ke Internet menggunakan IP address yang sama. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena kasus-kasus "pencurian" IP address seringkali terjadi.

IP Address  atau IPv4 Address
Saat ini banyak digunakan protokol IP versi 4. Sehingga IP address-nya pun sering disebut sebagai IP address versi 4 atau IPv4 atau IP address saja. IP address wajib diketahui oleh dan dipahami oleh siapa saja yang sedang mempelajari jaringan Internet. Setiap komputer yang hendak bergabung dengan Internet harus memiliki suatu alamat yang unik. Alamat ini berbeda dengan MAC address yang terdapat pada ethernet card atau NIC lainnya. Inilah yang disebut dengan IP address atau alamat IP.

Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP address telah direpresentasikan dalam bilangan desimal yang dipisahkan oleh titik atau disebut dotted-decimal format. Nilai desimal dari IP address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Apabila setiap segmen dikonversikan ke bilangan desimal berarti nilai yang mungkin antara 0 hingga 255. Contoh IP address sebagai berikut:


01000100 10000001 11111111 00000001
Jika dikonversikan ke bilangan decimal menjadi:
68.129.255.1


Jangkauan alamat (range address) yang bias digunakan adalah dari
00000000 00000000 00000000 00000000
atau
0.0.0.0
sampai dengan
11111111 11111111 11111111 11111111
atau
255. 255.255.255


Dengan demikian, secara teori ada sebanyak 232 kombinasi IP address yang bisa dipakai di seluruh dunia. Jadi, jaringan TCP/ IP dengan 32 bit address mampu menampung sebanyak lebih dari 4 milyar host. Pada kenyataannya ada sejumlah IP address yang digunakan untuk keperluan khusus. Contoh IP address khusus:

  • Network address
  • Broadcast adress
  • Netmask address
  • Multicast adrress
  • Loopback (localhost) address
  • Default route address
Selain itu ada beberapa IP address yang tidak bisa digunakan untuk host-host Internet. IP address ini hanya digunakan untuk host-host di LAN. Kita bebas menggunakan IP address di atas untuk keperluan jaringan lokal. Inilah yang disebut dengan private IP address (non routable IP address). Daftar IP address private dapat dilihat pada tabel berikut:

Kelas
Range
A
10.0.0.0 s/d 10.255.255.255
B
172.16.0.0 s/d 172.31.255.255
C
192.168.0.0 s/d 192.168.255.255


IP address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yaitu:

  • Bagian network (bit-bit network/ network bit) atau disebut Network ID.
  • Bagian host (bit-bit host/ host bit) atau disebut Host ID.
Bit network berperan sebagai identifikasi network. Pada jaringan TCP/ IP, perbedaan antarnetwork tidak ditentukan dari jenis topologi, media fisik jaringan, luas area, jenis sistem operasi, aplikasi, dan sebagainya. Perbedaan jaringan dilihat dari perbedaan bit-bit network-nya. Manakala ada dua buah jaringan, yang satu menggunakan topologi bus, sedangkan yang lain menggunakan topologi ring, sepanjang network bit-nya sama maka kedua topologi tersebut dikatakan berada pada satu network. Sebaliknya, walaupun sama-sama berada pada topologi bus, manakala suatu host memiliki network bit yang berbeda dengan host-host lain, maka kita akan katakan host tersebut tidak satu network.

Sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host pada suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama namun bit host-nya pasti berbeda. Panjang bit network tidak terlalu tetap, sangat bergantung kepada kelas network dan kondisi lain, seperti subnetting.

Tips memilih peralatan Wi-Fi (episode kedua)

langsung saja episode kedua tentang peralatan Wi-Fi

  • Kemudahan Instalasi
Pada umumnya komputer laptop dan desktop menggunakan operasi grafis yang memiliki fasilitas plug-and-play. Sebagian lagi menggunakan sistem operasi UNIX, Linux atau sistem yang lain. Apabila sistem operasi yang digunakan sudah mendukung plug-and-play dan komputer Anda memiliki port USB maka untuk memudahkan proses instalasi sebaiknya pilihlah Wi-Fi jenis USB.
Kita tidak perlu membongkar casing komputer dan melakukan instalasi card pada slot motherboard. Adapter jenis USB saat ini semakin populer dan semakin variatif. Proses deteksi perangkat USB oleh sistem operasi juga sudah semakin baik.
Bagi pengguna laptop lama yang belum memiliki port USB, tampaknya pilihan terbaik jatuh pada Wi-Fi adapter jenis PCMCIA. Dari segi harga, sebuah Wi-Fi adapter PCMCIA umumnya lebih mahal dibandingkan dengan Wi-Fi adapter USB. Namun, Wi-Fi adapter PCMCIA lebih tipis dan sudah lama didukung oleh sistem operasi. 

  • Teknologi Terbaru
MIMO merupakan standar Wi-Fi terbaru yang dikeluarkan pada tahun 2004. MIMO mengikuti spesifikasi IEEE Pre-802.11n. MIMO relatif masih baru. MIMO dibuat untuk melengkapi teknologi Wi-Fi yang sudah ada dan diposisikan sebagai standar Wi-Fi di masa yang akan datang. Peralatan yang mendukung MIMO dijual dengan harga jauh lebih mahal dibandingkan yang biasa.
-Wi-Fi adapter MIMO hanya bekerja optimal jika ditunjang oleh access point MIMO. Teknologi MIMO masih relatif baru, pertimbangkan terlebih dulu sebelum memutuskan memilih merk atau vendor tertentu yang meng-klaim telah mendukung MIMO.-

  •  Indoor dan Outdoor
Peralatan wireless tidak hanya dapat digunakan dalam satu ruangan atau satu gedung (indoor). Fakta menunjukkan adanya kecenderungan memanfaatkan peralatan Wi-Fi untuk area yang lebih luas (outdoor atau extended WLAN). Pastikan anda memilih produk yang memang menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan outdoor. Mungkin antipetir juga diperlukan untuk melindungi peralatan anda.

  • Menggunakan Access Point atau tidak
Anda dapat membangun WLAN tanpa access point. Access point mutlak diperlukan jika WLAN akan digabungkan dengan wired LAN. Access point juga diperlukan jika anda ingin membangun WLAN berukuran cukup besar. Saat ini banyak vendor membuat access point dengan fitur tambahan. Ada access point yang juga berfungsi sebagai router, DHCP server, NAT, dan ADSL modem. Sekurang-kurangnya pilihlah access point yang berfungsi sebagai DHCP server.

  • Garansi
Umumnya hardware komputer bergaransi 1 tahun. Ada pula produk yang bergaransi hingga 3 tahun. Namun, kadangkala toko komputer mengurangi garansinya menjadi 1 tahun saja. Toko komputer semacam ini biasanya tidak mau menanggung risiko kerugian apabila ada produk yang rusak. Mungkin juga Anda dapat menemukan beberapa produk yang dijual di pasar tanpa garansi. Biasanya produk semacam ini berharga murah dan tidak jelas asal-usulnya (black market).
  • Sesuaikan dengan Anggaran 
Masalah biaya pada akhirnya akan menjadi faktor utama yang menentukan apakah suatu produk dapat dimiliki atau tidak. Sesuaikan jenis barang dengan anggaran yang ada. Jika anggaran Anda sangat ketat, sebaiknya pilihlah produk yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan tergoda oleh berbagai fitur yang ditawarkan. Karena belum tentu Anda benar-benar memerlukannya.
Sekianlah tips saya dalam memilih peralatan Wi-Fi. Semoga bermanfaat bagi kita semua.



Tips memilih peralatan Wi-Fi (episode pertama)

Memilih peralatan Wi-Fi yang paling sesuai diantara sekian banyak produk yang beredar bukanlah hal mudah. Apalagi jika lintas platform menjadi pertimbangan utama. Saat ini banyak pengguna komputer yang beralih dari sistem Windows ke sistem Linux. Ada juga yang menggunakan dual sistem, pada hardisk-nya telah diinstal Windows dan Linux. Bahkan ada yang menggunakan lebih dari dua buah sistem, seperti Windows Linux, FreeBSD dan sebagainya.

Bagi beberapa orang yang berencana menggunakan beberapa sistem pada sebuah komputer, sebaiknya mencari informasi sebanyak mungkin tentang kompabilitas hardware dengan sistem yang akan atau sedang digunakan. Biasanya yang menjadi kendala terbesar adalah persoalan persediaan dan dukungan driver Wi-Fi adapter (termasuk juga peralatan lain) untuk sistem selain Windows.

Pertimbangan lain selain isu lintas platform diantaranya: spesifikasi teknis, kehandalan, jenis slot yang digunakan, harga, layanan purnajual, garansi, dan sebagainya.


  • Pilih a atau b atau g
Saat ini dapat dijumpai beberapa jenis spesifikasi Wi-Fi, yaitu 802.11a, 802.11b, dan 802.11g. Anda dapat membaca ulasan pada bab sebelumnya tentang perbedaan masing-masing. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat dipertukarkan. Sebuah komputer yang menggunakan Wi-Fi adapter 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b dan begitu pula sebaliknya. Saran-saran berikut mungkin dapat dijadikan acuan saat menentukan pilihan.
Pilihlah perangkat 802.11a jika:
  1. Memerlukan kecepatan transfer data (teoritis) hingga 54 Mbps.
  2. WLAN akan digunakan untuk aplikasi multimedia, transfer file berukuran besar seperti: gambar/ video/ audio.
  3. Menghindari atau menimalkan interferensi dengan peralatan wireless lain.
  4. Sebuah access point hendak diakses oleh (relatif) banyak user.
  5. Berencana suatu saat nanti akan memperbesar kapasitas host pada WLAN.
Pilihlah perangkat 802.11b jika:
  1. Memerlukan kecepatan transfer data (teoritis) sebesar 11Mbps.
  2. Ingin memperluas WLAN 802.11b yang sudah ada. 
  3. Menginginkan perangkat WLAN yang dapat menjangkau seluruh bagian ruangan (indoor)
  4. Menginginkan perangkat WLAN yang dapat melakukan penetrasi tembok penghalang secara optimal.
  5. Memerlukan akses WLAN menggunakan Pocket PC, PDA, dan peralatan genggam lainnya.
  6. Sebuah access point hanya akan diakses oleh (relatif) sedikit user.
Pilihlah perangkat 802.11g jika:
  1. Memerlukan kecepatan transfer data (teoritis) hingga 54Mbps.
  2. Ingin memperluas WLAN 802.11b atau g yang sudah ada.
  3. WLAN akan digunakan untuk aplikasi multimedia, transfer file berukuran besar seperti: gambar/ video/ audio.
  4. Menginginkan WLAN dengan jangkauan ke seluruh bagian ruangan (indoor).
  5. Menginginkan WLAN yang dapat menjangkau/ melakukan penetrasi tembok penghalang yang baik.
  6. Sebuah access point hanya akan diakses oleh (relatif) sedikit user.

  • Perhatikan Logo Wi-Fi
Produk Wi-Fi yang beredar di pasar diawasi oleh suatu lembaga internasional indenpenden bernama WECA. Produk-produk yang sudah dinyatakan "lulus uji" dapat dikenali dari keberadaan logo Wi-Fi CERTIFIED, seperti yang dapat dilihat pada gambar.

Logo Wi-Fi merupakan pedoman bagi pengguna komputer dan sebagai jaminan kompabilitas dengan produk serupa yang dibuat oleh vendor lain. Sebagai contoh, Wi-Fi adapter untuk komputer Apple dapat berkomunikasi dengan Wi-Fi adapter buatan Compaq, Agere System, Proxim atau yang lain. Logo Wi-Fi CERTIFIED dapat dijumpai pada kotak atau kemasan suatu produk. Anda juga dapat mencari informasi mengenai produk-produk yang sudah disertifikasi.

  •  Sesusaikan dengan Komputer
Wi-Fi adapter pada akhirnya harus dihubungkan dengan komputer. Komputer yang dibuat oleh Apple (baca: Macintosh) jelas berbeda dengan buatan IBM (baca: PC). Apalagi komputer sekelas server UNIX atau yang lain. Salah memilih Wi-Fi adapter akan menyebabkan alat tersebut tidak dapat digunakan. Pastikan anda mengenali dengan baik jenis komputer yang sedang digunakan. Adakalanya suatu Wi-Fi adapter hanya dapat dipasang pada hardware dengan persyaratan khusus. Sebagai contoh, kita tidak dapat memasang Wi-Fi card jenis USB pada komputer 386 atau 486. Anda harus memilih jenis ISA atau PCI, juga perlu mempertimbangkan upgrade memori dan sistem operasi.

  • Sesusaikan dengan Sistem Operasi
Jenis prosesor yang digunakan pada komputer akan menentukan jenis sistem operasi Windows atau Linux. Pemakai Macintosh umumnya menggunakan MacOS. Sistem Operasi merupakan salah satu faktor penentu apakah Wi-Fi adapter dapat dikenali atau tidak. Jika anda menggunakan sistem operasi yang sudah mendukung plug-and-play, hampir dipastikan tidak akan menjumpai masalah dengan deteksi hardware. Pengguna UNIX atau Linux dalam memilih produk yang akan dibeli.

  • Dukungan Security
Untuk menjamin tingkat security yang andal pastikanlah peralatan Wi-Fi yang akan digunakan telah mendukung enkripsi. Untuk mengantisipasi kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang, pilihlah card yang sudah mendukung protokol WPA. Lebih baik lagi jika sudah mendukung WPA2.
Setiap Wi-Fi adapter pasti dapat menerima gelombang radio yang dipancarkan oleh access point atau Wi-Fi adapter lain. Oleh sebab itu, enkripsi data sangatlah penting.