Selasa, 30 April 2013

Serba-serbi Wireless LAN (part 3 - finish)


Akhirnya sampai juga di garis finish untuk artikel mengenai serba-serbi Wireless LAN..
Langsung to the point aja.. :D
  • Ad Hoc atau Mode Ad Hoc
Ad Hoc merupakan istilah lama yang digunakan untuk menunjukkan model network peer-to-peer atau device-device. Yaitu jenis WLAN yang tidak menggunakan router atau access point.
  • Infrastructure atau Mode Infrastructure
Istilah Infrastructure digunakan untuk WLAN yang menggunakan access point. Network semacam ini dapat terdiri atas banyak (lebih dari tiga) client Wi-Fi. Kadangkala mode Infrastructure disebut sebagai mode Managed.
  • Bluetooth
Bluetooth merupakan salah satu alternatif teknologi wireless yang berbeda dengan keluarga 802.11. Bluetooth diperkenalkan oleh Ericsson pada tahun 1994, untuk keperluan mobile phone. Ericsson berhasil membuat mobile phone dan headset tanpa kabel.
Bluetooth lebih banyak digunakan pada mobile phone, PDA, televisi, oven microwave, stereo set, remote contro VCD/ DVD player dan peralatan rumah tangga lainnya. Pengguna komputer juga dapat menjumpai periperal Bluetooth berupa mouse, printer, keyboard, headphone, mic, joystick, dan sebagainya. Keunggulan bluetooth dibandingkan Wi-Fi terletak pada kemampuannya menggantikan berbagai fungsi kabel tradisional secara "hemat energi". Bluetooth lebih banyak digunakan pada WPAN (Wireless Personal Area Network) atau jaringan mini. 
  • IrDA
IrDA merupakan singkatan dari Infrared Data Association. IrDA berbeda dengan bluetooth dan Wi-Fi. Peralatan IrDA menggunakan cahaya infra merah sebagai media transmisi data.
Pada umumnya peralatan IrDA beroperasi pada frekuensi pada frekuensi 900 MHz dan kecepatan transfer data 9,6Mbps. Munculnya teknologi Bluetooth dan Wi-Fi menyebabkan harga peralatan IrDA semakin terjangkau. Harga peralatan IrDA umumnya hanya setengah harga peralatan Bluetooth.
IrDA cukup populer bagi pemakai komputer laptop, PDA, dan mobile phone. Sayangnya berbagai keterbatasan teknis yang sulit di atasi, seperti:
  1. Kecepatan transfer data relatif kecil.
  2. Komunikasi point-to-point (satu ke satu), tidak bisa satu ke banyak peralatan (point-to-multipoint)
  3. Posisi pengirim dan penerima harus saling berhadapan dan pada satu garis lurus (line-of-sight)
  4. Jangkauan pendek, sekitar 1 hingga 2 meter
  5. Tidak boleh ada penghalang/ rintangan di antara pengirim dan penerima
telah menyebabkan  IrDA kurang cocok digunakan untuk WLAN.
Beberapa model laptop dan PDA masih menggunakan IrDA sebagai sarana komunikasi antarperalatan. IrDA masih digunakan sebagai alternatif pengganti kabel dan telah menempati posisi tertentu dalam perkembangan teknologi wireless.

  • Hotspot
Hotspot atau area hotspot adalah tempat khusus yang disediakan untuk mengakses Internet menggunakan peralatan Wi-Fi. Umumnya layanan hotspot bersifat gratis. Dengan berbekal laptop atau PDA maka koneksi Internet dapat dilakukan secara cuma-cuma.
Biasanya pengguna terlebih dahulu harus melakukan registrasi ke penyedia layanan hotspot untuk mendapatkan login dan password. Kemudian pengguna dapat mencari area hotspot, seperti pusat perbelanjaan, kafe, hotel, kampus, bandara udara, dan tempat-tempat umum lainnya. Proses otentikasi dilakukan ketika browser diaktifkan. 

Senin, 29 April 2013

Serba-serbi Wireless LAN (part 2)


Masih membahas mengenai beberapa istilah dari Wireless LAN dan beberapa peralatan nya..
  • MIMO
MIMO (Multiple Input Multiple Output) adalah salah satu pengembangan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata "Pre-" menyatakan "pre-standard version of 802.11n". MIMO menawarkan peningkatan jumlah client yang terkoneksi. Daya tembus terhadap penghalang lebih baik dan jangkauan lebih luas. Access point MIMO dapat menjangkau berbagai peralatan Wi-Fi yang ada di setiap sudut ruangan. Sehingga kita dapat menempatkan perangkat Wi-Fi lebih leluasa.
Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan standar 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompabilitas mundur dengan 802.11a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps. 
  • WEP
WEP atau Wired Equivalent Privacy merupakan sebuah fitur keamanan/ security standar untuk peralatan wireless. Umumnya fitur ini sudah menjadi satu atau built-in pada setiap peralatan Wi-Fi. Keamanan data adalah hal yang cukup penting. Gelombang radio yang dipancarkan sebuah Wi-Fi adapter dapat diterima oleh semua peralatan Wi-Fi yang ada disekitarnya (atau ruangan dan gedung di dekatnya). Sehingga informasi dapat "ditangkap" dengan mudah. Oleh sebab itu, data yang dipancarkan oleh Wi-Fi card perlu dienkripsi. Ada beberapa tingkatan enkripsi, mulai dari 40bit, 64bit, 128bit, yang ditransfer meskipun konsekuensinya adalah sedikit penurunan throughput data.

  • WPA
WPA singkatan dari Wi-Fi Protected Access. WPA menggunakan protokol enkripsi yang lebih ampuh dibandingkan WEP. Dengan WPA, network key akan diubah secara otomatis dan kemudian diotentikasi secara teratur. Perangkat Wi-Fi yang ada umumnya sudah mendukung WPA.

  • WPA2
WPA2 singkatan dari Wi-Fi Protected Access 2 atau dikenal sebagai 802.11i. WPA2 menggunakan protokol enkripsi yang lebih ampuh dibandingkan WEP maupun WPA. WPA2 menggunakan algoritma enkripsi AES dan otentikasi 802.1X. Sehingga menjamin keamanan data dan kontrol akses jaringan lebih baik dibandingkan WEP dan WPA.

  • Network Keys
Sebuah network key digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi data. Khususnya jika perangkat wireless telah mendukung WEP atau WPA. Network key mungkin saja telah disediakan secara otomatis oleh perangkat wireless network. Mungkin juga harus kita tentukan sendiri (melalui pengetikan langsung). Kita dapat menentukan panjang key, yaitu antara 40 bit hingga 104 bit, format key (ASCII atau heksadesimal), dan key index (berupa lokasi dimana key akan diletakkan).
Semakin panjang jumlah bit key-nya akan semakin secure. Setiap penambahan panjang key sebanyak 1 bit menyebabkan peningkatan security hingga dua kali lipat. Sehingga data yang sudah dienkripsi akan semakin sulit dibongkar.
Sebuah perangkat wireless dapat dikonfigurasi menggunakan 4 buah network key, dengan nomor key index 0,1,2, dan 3. Manakala sebuah access point atau perangkat wireless mengirimkan data yang sudah dienkripsi menggunakan sebuah key yang disimpan pada key index tertentu maka access point atau perangkat wireless penerima akan menggunakan key yang disimpan pada key index tersebut untuk melakukan proses dekripsi.

  • EAP
EAP atau Extensible Authentication Protocol adalah protokol otentikasi yang digunakan pada jaringan wireless. EAP disebut juga 802.1X authentication. Setiap pengguna wireless network harus mengetikkan login dan password sebelum diizinkan mengakses wireless network. Beberapa pengembangan protokol otentikasi yang banyak digunakan di antaranya: EAP-TLS, Protected EAP (PEAP) dengan EAP-TLS, dan Microsoft Challenge Handshake Authentication Protocol version 2 (MS-CHAPv2).


 

Rabu, 24 April 2013

Serba-serbi Wireless (part 1)

Berikut beberapa istilah populer yang berkaitan dengan wireless dan beberapa peralatan untuk membuat jaringan wireless.

  • Wi-Fi atau WiFi
Wi-Fi atau WiFi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity. Sebagian informasi menuliskan "Wi-Fi" sedangkan yang lain menggunakan "WiFi". Keduanya identik, Wi-Fi adalah nama lain untuk produk-produk spesifikasi 802.11 yang dibuat oleh Wi-Fi Alliance. Pengguna komputer umumnya lebih mengenal istilah Wi-Fi card/ adapter dibandingkan dengan 802.11 card/ adapter. Wi-Fi merupakan merk dagang sehingga lebih populer dibandingkan "IEEE 802.11".
Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa istilah Wi-Fi hanyalah untuk peralatan standar IEEE 802.11b. Kebetulan istilah Wi-Fi digunakan ketika spesifikasi 802.11b dibuat. Memang fakta menunjukkan cukup banyak produk yang dibuat mengikuti standar 802.11b.

  • Wi-Fi USB
USB (Universal Serial Bus). Port atau slot USB mulai diperkenalkan pada generasi komputer Pentium. Saat ini cukup banyak perangkat Wi-Fi yang dapat dihubungkan dengan port USB. Sehingga lebih praktis dan mudah dibawa-bawa.

  • Wi-Fi Alliance
Sebuah organisasi nonprofit yang mengeluarkan sertifikasi bagi peralatan wireless LAN. Produk-produk yang diberi logo Wi-Fi CERTIFIED telah dibuktikan dapat bekerja atau kompatibel dengan produk buatan vendor lain. Sehingga pengguna tidak ragu-ragu dalam memilih suatu produk. Logo Wi-Fi CERTIFIED dapat dijumpai pada kemasan produk. Berikut beberapa logo Wi-Fi CERTIFIED.



  • Access Point (AP)
Peralatan yang digunakan pada wireless LAN. AP bertugas mengatur dan menghubungkan koneksi beberapa peralatan Wi-Fi. AP dapat menghubungkan wireless LAN dengan wired LAN.

  • Channel
Channel atau kanal dapat dianalogikan seperti jalur-jalur jalan. Bayangkan pita frekuensi seperti sebuah jalan dan channel seperti jalur-jalur pemisah pada jalan tersebut. Peralatan 802.11a bekerja pada rentang frekuensi 5,15 hingga 5,875 GHz sedangkan peralatan 802.11b dan 802.11g bekerja pada rentang frekuensi 2,4 hingga 2,497GHz. Jadi, 802,11a menggunakan pita frekuensi lebih lebar dibandingkan 802.11b atau 802.11g. Semakin lebar pita frekuensi yang digunakan, akan semakin banyak jumlah channel yang tersedia. Setiap channel dapat digunakan untuk mengangkut informasi secara penuh. Pada perangkat standar 802.11a, tersedia hingga 8 buah non-overlapping channel. Masing-masing channel dapat "dibebani" throughput sebesar 54Mbs atau total throughput 432Mbps. Sedangkan pada peralatan standar 802.11b/g tersedia 3 buah non-overlapping channel yang masing-masing dapat "dibebani" throughput hingga 11Mbps atau total throughput 33Mbps.
Agar setiap peralatan wireless dapat saling berkomunikasi, haruslah setiap alat menggunakan channel yang sama. Pengguna dapat mengatur nomor channel saat menginstal driver peralatan wireless. Pengaturan channel juga bisa dilakukan menggunakan utilitas bantu yang disertakan masing-masing produk.

  • SSID atau ESSID
SSID atau Service Set Identifier merupakan Network ID atau nama untuk jaringan wireless. Beberapa vendor menyebut SSID sebagai Domain ID. Setiap jaringan Wi-Fi harus memiliki SSID yang unik. Peralatan Wi-Fi yang merupakan SSID sama akan dianggap satu jaringan. 
bersambung... :))





Spesifikasi Wireless LAN 802.11

Berikut spesifikasi Wireless LAN 802.11


Spesifikasi
Keterangan
802.11
Spesifikasi WLAN yang pertama, dibuat pada tahun 1997. Kecepatan transfer data maksimal yang dapat dicapai sebesar 2Mbps.
802.11a
Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 5GHz dan kecepatan transfer data maksimal 54Mbps.
802.11b
Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 2,4GHz dan kecepatan transfer data maksimal 11Mbps.
802.11c
Merupakan spesifikasi yang dipakai untuk keperluan koneksi bridge. Sekarang 802.11c telah diubah menjadi 802.11c
802.11d
Dibuat pada tahun 2001. Spesifikasi ini dipakai untuk pengaturan spectrum sinyal.
802.11e
Dukungan QoS (Quality of Service) pada protocol WLAN.
802.11f
Dibuat pada tahun 2003. Merupakan standar bagi protocol komunikasi antar-access point.
802.11g
Dibuat pada tahun 2003. Menggunakan frekuensi 2,4GHz dan kecepatan transfer data maksimal 54Mbps.
802.11h
Dibuat pada tahun 2003. Merupakan pengembangan 802.11 dan dibuat untuk mengantisipasi persoalan regulasi yang diterapkan Negara-negara di benua Eropa dan Asia Pasifik.
802.11i
Dibuat pada tahun 2004. Pengembangan 802.11 dengan dukungan security.
802.11j
Dibuat pada tahun 2004. Pengembangan sinyal 5GHz dan mendukung regulasi yang diterapkan oleh Negara Jepang.
802.11k
Masih dalam tahap pengembangan. Merupakan spesifikasi yang digunakan untuk sistem manajemen WLAN.
802.11l
Dukungan kemampuan security pada WLAN. Spesifikasi ini akhirnya dibatalkan oleh IEEE, karena dapat menimbulkan (telah didefenisikan pada 802.11i)
802.11m
Untuk keperluan pemeliharaan dokumentasi seluruh keluarga 802.11.
802.11n
Ditujukan untuk WLAN dengan kecepatan transfer data 108Mbps. Di pasar dapat dijumpai dengan merk dagang MIMO atau Pre-802.11n.




Sejarah Wireless LAN

Sejarah kemunculan WLAN dimulai pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineer) membuat spesifikasi/ standar WLAN yang pertama diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai dengan standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data (throughput) maksimal 2 Mbps. Sayangnya peralatan yang mengikuti spesifikasi 802.11 kurang diterima oleh pasar. Throughput sebesar ini dianggap kurang memadai untuk aplikasi multimedia dan aplikasi kelas berat.

WLAN atau Wireless Local Area Network merupakan salah satu jaringan komputer bersifat lokal yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi data. Informasi data elektronik ditransfer dari satu komputer ke komputer lain melalui gelombang radio. Kadangkala orang menyebut WLAN sebagai jaringan Wi-Fi atau WaveLAN atau LAN nirkabel atau jaringan wireless atau wireless. Penamaan ini sebenarnya kurang tepat. Namun, karena istilah-istilah tersebut sudah sangat populer sehingga bisa diterima oleh orang banyak.

Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru yang akan diberi kode 802.11b. Secara teoritis, kecepatan transfer data maksimal yang dapat dicapai yaitu 11Mbps. Kecepatan transfer data sebesar ini sebanding dengan card ethernet tradisional (IEEE 802.3 dengan kecepatan 10Mbps atau disebut juga 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4GHz. Peralatan wireless LAN yang bekerja pada frekuensi ini sering terganggu (terjadi interferensi) oleh sinyal yang berasal dari cordless phone, microwave oven atau peralatan lain yang bekerja menggunakan frekuensi yang sama.

Pada saat yang hampir bersamaan, IEEE mengeluarkan spesifikasi 802.11a yang bekerja pada frekuensi 5GHz dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal hingga 54Mbps. Gelombang radio yang berasal dari peralatan 802.11a sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jangkauan gelombang radio atau coverege area-nya tidak sejauh peralatan yang mendukung spesifikasi 802.11b.

Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Kita tidak dapat membuat jaringan wireless melibatkan dua standar yang berbeda. Sebagai solusinya maka pabrik-pabrik hardware membuat perangkat jaringan all in one, yang mendukung kedua standar tersebut. Sehingga sebuah perangkat wireless dapat bekerja pada dua frekuensi.

Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan standar 802.11b dengan 802.11a. Spesifikasi tersebut diberi dengan kode 802.11g. Bekerja pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer data maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b. Sebagai contoh, komputer yang menggunakan network card 802.11g dapat memanfaatkan access point (semacam hub untuk wireless LAN) 802.11b dan sebaliknya.

Spesifikasi yang dibuat oleh IEEE ternyata tidak hanya sebatas 802.11a/b/g saja. Masih ada beberapa lagi yang dapat dikategorikan dalam keluarga besar 802.11. Banyaknya spesfikasi yang dikeluarkan oleh IEEE kadangkala membuat pengguna komputer bingung. Pada artikel selanjutnya, saya akan menjelaskan perbedaan masing-masing spesifikasi dan informasi lebih detail.

Topologi Logika Shared Media Topology

Berikut pembahasan topologi berdasarkan tipe koneksi. Pengelompokan kedua topologi diatas hampir mirip dengan sebelumnya, yaitu topologi logika bus dan topologi logika ring. Hanya saja pengelompokan topologi yang terakhir, shared media dan token based, lebih khas dan tidak menimbulkan 'salah persepsi', karena istilah yang digunakan berbeda dengan istilah untuk topologi fisik.

Shared Media Topology
Pada topologi shared media, semua node atau network device yang terhubung ke jaringan dapat mengakses layout (media jaringan) kapan saja manakala diperlukan. Akses ke media jaringan dapat dilakukan setiap saat dan tidak dibatasi. Ini merupakan salah satu keuntungan dari topologi ini namun sekaligus juga merupakan kelemahannya. Karena setiap peralatan dapat mengakses media jaringan kapan pun maka kemungkinan terjadi tabrakan data (collision) akan cukup besar. Contoh jaringan yang menggunakan topologi ini adalah semua varian jaringan yang menggunakan ethernet card, seperti: 10BASE2, 10BASE5, 10BASE-T (topologi bus, star, tree).
Metode akses yang digunakan ethernet card adalah CSMA/ CD. Metode ini dapat mengantisipasi masalah collision. Metode ini telah dijelaskan secara sederhana pada saat membahas topologi bus.

Setiap saat semua node akan "mendengar jaringan". Apabila suatu node akan mengirim data, maka node tersebut mengecek terlebih dahulu apakah jaringan sedang "kosong" (sedang tidak ada paket data yang melalui media jaringan). Jika node melihat jaringan sedang kosong maka paket data segera dikirim ke semua node menggunakan alamat broadcast. Walaupun data dikirim ke semua node tapi hanya node tujuan saja yang dapat menerima data.

Apabila pada saat bersamaan ada paket data yang dikirim oleh node lain, maka akan terjadi collision (tabrakan data). Apabila terjadi collision maka sinyal akan dikirim ke semua komputer dan data yang sedang dikirim akan "dihancurkan". Kita dapat melihat saat terjadi collision ketika lampu berwarna kuning pada ethernet card atau hub berkedip-kedip.

Bila hal ini terjadi, node dan jaringan akan sama-sama berhenti mengirimkan paket data. Setelah berhenti, masing-masing node akan menunggu dalam waktu yang ditentukan secara random, kemudian mengirimkan kembali paket data yang mengalami collision.

Jadi, yang menjadi ciri CSMA/ CD adalah:

  1. Penggunaan alamat broadcast
  2. Collision detection
  3. Random
Pada jaringan berskala kecil, topologi shared media dapat bekerja dengan baik. Namun, ketika jumlah node bertambah maka kemungkinan untuk terjadinya collision semakin besar. Untuk mengatasinya ada beberapa cara yang dapat ditempuh, seperti:

  • Memecah jaringan besar menjadi beberapa segmen yang masing-masing segmen dihubungkan oleh router.
  • Menggunakan peralatan switch sebagai pengganti hub biasa.
Contoh jaringan lain yang menggunakan topologi shared media adalah AppleTalk. Metode akses yang digunakan oleh AppleTalk bernama CSMA/ CA yang mirip dengan CSMA/ CD. Perbedaan yang utama terletak pada kebenaran frame data yang disebut intent. Cara kerja CSMA/ CA dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut:

Apabila sebuah node hendak mengirim data maka node tersebut mengirimkan sinyal yang disebut intent. Intent dikirim ke seluruh node menggunakan alamat broadcast. Tujuannya untuk memberitahu node lain supaya tidak mengirim data. Setelah sinyal intent selesai dikirim, barulah data yang sesungguhnya ditransmisikan. Dengan cara seperti ini, maka collision data dapat dihindari.

Dalam praktiknya, pengiriman sinyal pemberitahuan ke seluruh komputer akan menyebabkan kecepatan jaringan menjadi menurun. CSMA/ CA agak jarang digunakan.

Ciri-ciri CSMA/ CA sebagai berikut:

  1. Penggunaan alamat broadcast
  2. Collision avoidance
  3. Random
Berdasarkan dua contoh metode yang digunakan pada topologi shared media dapat disimpulkan bahwa kedua-duanya sama-sama menggunakan alamat broadcast dan sama-sama bersifat random.

Senin, 22 April 2013

Topologi Logika

Jika topologi fisik (atau sering disebut topologi saja) mudah dilihat dari bentuk dan peralatan yang digunakan, maka topologi logika tidak terlihat oleh mata. Topologi logika berkaitan dengan bagaimana data mengalir pada jaringan. Jaringan yang tampak dari luar seperti topologi bus mungkin saja "isinya" berbeda. Topologi logika sangat erat kaitannya dengan Media Access Control dan protokol.

Topologi logika atau logical topology merupakan rules communication yang dipakai setiap node untuk berkomunikasi dalam jaringan. Sebagai contoh, bagaimana melakukan pengiriman data, bagaimana menerima data, bagaimana mengatur kecepatan transfer data, bagaimana mendeteksi kemungkinan error, lalu melakukan pengiriman data ulang, dan hal-hal lain.

Ada beberapa sumber yang menganggap topologi logika sama dengan metode akses atau network access. Sehingga topologi logika dikelompokkan berdasarkan metode akses. Sebagai contoh, pada sebuah jaringan bus dikenal beberapa metode akses, seperti:

  • CSMA/ CD (Carrier Sense Multiple Access Methods with Collision Detection) yang digunakan pada jaringan Thicknet dan Thinnet.
  • CSMA/ CA (Carrier Sense Multiple Access Methods with Collision with Collision Avoidance) yang digunakan pada jaringan komputer Apple atau AppleTalk.
  • Token bus yang digunakan oleh ARCNET pada implementasi jaringan bus.
Pada jaringan ring hanya ada satu metode, yaitu token passing. Walaupun ada sedikit perbedaan antara token passing yang digunakan IBM Token Ring dengan ATR, SONET, ProNet-10, dan FDDI, namun secara prinsip masih lama.

Kemudian, pada jaringan star mungkin saja digunakan metode,
  • CSMA/ CD (Carrier Sense Multiple Access Methods with Collision Detection) yang digunakan pada 10BASE-T.
  • Demand priority yang digunakan pada 10BASE-T.
  • Token bus yang digunakan oleh ARCNET pada implementasi jaringan star.
Ada juga sumber lain yang membagi topologi logika menjadi dua, yaitu:
  • Topologi Logika Bus
Pada topologi logika bus, setiap data akan di-broadcast ke semua node. Namun hanya komputer tujuan saja yang akan merespon pesan broadcast tersebut.
Sebuah node memiliki rangkaian elektronika yang telah meyatu antara fungsi transmit (pengiriman) dan receive (penerimaan) data. Setiap node dapat mengirim data kapan saja sepanjang jaringan tidak sibuk.

  • Topologi Logika Ring
Pada topologi logika ring, data akan dikirim dari satu node ke node yang lain membentuk loop atau lingkaran tertutup. Kondisi semacam ini mudah dipahami manakala secara fisik jaringannya pun berbentuk ring. Namun ketika banyak jaringan bentuk jaringan bukan ring, misal star atau bus, maka kita akan sulit membayangkan seperti apa sesungguhnya topologi logika yang digunakan jaringan tersebut.
Sebuah node memiliki rangkaian elektronika yang membedakan fungsi transmit (pengiriman) dan receive (penerimaan) data. Sehingga sebuah node berfungsi juga sebagai repeater. Pada topologi logika ring, setiap node harus menunggu giliran kapan diizinkan mengirim data.

Minggu, 21 April 2013

Topologi Jaringan Tree dan Karakteristiknya

Topologi tree disebut juga topologi star-bus atau star/ bus hybrid. Topologi tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan toppologi bus.Toplogi bus digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar-LAN dilakukan via hub. Masing-masing  hub dapat dianggap sebagai akar (root) dari masing-masing pohon (tree). Topologi tree dapat mengatasi kekurangan topologi bus yang disebabkan persoalan broadcast traffic, dan kekurangan topologi star yang disebabkan oleh keterbatasan kapasitas port hub.

Karakteristik yang dimiliki topologi tree mirip dengan topologi bus dan star. Begitu juga dengan peralatan, kabel, dan teknik pemasangan. Oleh sebab itu kita tidak akan membahasnya lebih detail. Apabila kabel penghubung antar-hub putus, maka jaringan star masih tetap dapat berfungsi, hanya saja hubungan dengan jaringan star yang lain akan terganggu.

Walaupun disebut sebagai jaringan bus, namun tidak selalu harus menggunakan kabel coaxial. Bisa saja menggunakan serat optik, wireless, atau jenis kabel yang lain. Topologi tree banyak digunakan untuk WAN.

Karakteristik Jaringan Topologi Star

Cara kerja topologi star mirip dengan bus. Yang membedakan hanyalah keberadaan hub atau switch sebagai sentral. Karena setiap node yang terhubung dengan hub, manakala ada kabel atau segmen yang putus, tidak akan menyebabkan jaringan lumpuh. Hanya segmen itu saja yang putus.

Beberapa karakteristik jaringan topologi star antara lain:

  • Menggunakan sentral berupa hub atau switch.
  • Kabel yang digunakan berjenis coaxial, UTP, dan STP yang mehubungkan masing-masing node dengan hub.
  • Jika salah satu segmen kabel putus atau satu atau lebih node crash maka hanya segmen itu saja yang lumpuh, sementara jaringan tetap dapat berfungsi.
  • Jika hub atau sentral rusak maka jaringan akan lumpuh.
  • Pengiriman data menggunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/ Collision Detection) Baseband.
  • Data mengalir pada sebuah kabel secara "bolak-balik".
  • Sering terjadi "banjir data" dan collision (tabrakan data) sehingga dapat menurunkan performa jaringan. Namun, hal ini dapat diantisipasi oleh switch yang dapat mengatur lalu lintas data sehingga kecepatan maksimal dapat dicapai.
  • Relatif lebih mahal dibandingkan topologi bus, namun proses instalasi mudah dan cocok diimplementasikan pada jaringan berskala kecil maupun besar.
Jaringan topologi star disebut sebagai 10BASE-T. Kecepatan data maksimal sekitar 10 Mbps. Dengan munculnya versi ethernet card yang mendukung kecepatan 100Mbps (Fast ethernet atau 100BASE-TX) hingga 1000 Mbps (Gigabit ethernet atau 1000 BASE-T), ditambah pula dengan dukungan switch yang sesuai, maka topologi star telah menjadi pilihan terbaik bagi hampir semua kebutuhan pemakai jaringan.

Topologi STAR

Topologi Star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari ethernet card ke hub. Banyak sekali jaringan rumah, sekolah, pertokoan, laboratorium, dan kantor yang menggunakan topologi ini.
Topologi star tampaknya yang paling populer diantara semua topologi yang ada.

Pada awal kemunculannya, topologi star tidak lebih baik dibandingkan dengan token ring. Hub yang masih digunakan akan menyebarkan data ke semua komputer. Metode pengiriman data masih sama dengan topologi bus. Baik bus maupun star sama-sama menggunakan metode CSMA/ CD. Jadi, bisa dibayangkan betapa "sibuk" dan "ramainya" lalu lintas data saat sebuah komputer sedang mengirim data.

Untuk mengatasi kendala tersebut, dibuatlah perangkat pengganti hub bernama switch. Switch lebih cerdas dibandingkan hub. Switch dapat mempelajari alamat hardware setiap ethernet card pada jaringan. Ketika sebuah komputer mengirim data maka switch akan mengatur agar hanya komputer tujuan saja yang akan dikirim data. Komputer-komputer yang lain tidak akan dikirim data. Switch juga dapat mengatur pemakaian media jaringan. Pada suatu saat, hanya sebuah komputer saja yang diizinkan menggunakan media untuk pengiriman data. Sehingga kecepatan maksimal dapat dicapai. Bayangkan jika jalan tol digunakan oleh sebuah mobil saja. Tentunya mobil tersebut dapat melaju dengan kecepatan maksimal.

Karakteristik Jaringan Topologi RING

Instalasi Topologi Ring relatif lebih sulit dibandingkan dengan bus. Selain itu, menambah atau mengurangi node pun relatif sukar. Setiap node memerlukan tepat dua node "tetangganya" agar komunikasi data dapat berjalan. Apabila kabel terputus atau ada node yang rusak maka jaringan akan lumpuh.

Beberapa karakteristik jaringan topologi ring antara lain :
  • Menggunakan sebah kabel backbone untuk transmisi data.
  • Kabel yang digunakan berjenis twisted pair.
  • Ujung-ujung kabel backbone akan dihubungkan dengan node pertama sehingga membentuk cincin atau lingkaran tertutup.
  • Jika kabel putus atau node rusak/ crash maka jaringan akan lumpuh.
  • Pengiriman data menggunakan metode token passing scheme dan dilakukan secara bergantian pada satu arah saja.
  • Tidak ada pengiriman pesan ke alamat broadcast sehingga tidak terjadi "banjir data" atau collision (tabrakan data), jadi performa jaringan relatif stabil.
  • Rumit dan relatif mahal jika diimplementasikan pada jaringan kecil.
Beberapa orang sudah mencoba mengembangkan jaringan topologi ring menggunakan berbagai media, seperti kabel coaxial, kabel twisted pair, bahkan serat optik. Namun, saat ini kabel twisted pair telah menjadi standar. Beberapa implementasi topologi ring yang populer, diantaranya: IBM Token Ring, ATR, SONET, (Synchronous Optical Network), ProNet-10, dan FDDI (Fiber Distributed Data Interface)

Rabu, 17 April 2013

Topologi RING

Topologi Ring sangat berbeda dengan topologi Bus. Sesuai dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin.Setiap komputer terhubung dengan kabel backone. Setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama.



Cara kerja topologi ring dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut.

Apabila sebuah node ingin mengirimkan data maka node tersebut harus menunggu kehadiran token bebas. Token yang sampai di node pengirim kemudian "ditempel" data yang akan dikirim. Selanjutnya data mengalir ke node penerima. Node lain tidak dapat mengirimkan data karena token sudah "tidak bebas". Setelah sampai di node penerima, data di-copy-kan dan data mengalir kembali hingga ke node pengirim. Kemudian data "dimusnahkan" dan token kembali "bebas".

Token dapat diibaratkan seperti sebuah kereta api yang berjalan pada rel dan berhenti di setiap stasiun. Penumpang dapat naik kereta api dan kemudian kereta berangkat ke stasiun tujuan. Setelah tiba, penumpang turun dan kereta melanjutkan perjalanan kembali. Walaupun ilustrasi ini tidak cocok 100% cocok dengan kondisi sebenarnya, namun mudah-mudahan bisa memberikan gambaran umum bagaimana topologi ring bekerja.

Hal yang menarik dari topologi ring adalah bagaimana data mengalir pada media transmisi data. Data mengalir satu arah , bisa searah jarum jam atau sebaliknya. Data mengalir dari satu node (komputer) ke node lainnya hingga mencapai tujuan dan kembali ke node asal.
Karena data mengalir satu arah artinya tidak akan pernah terjadi tabrakan data. Sehingga kecepatan transfer data relatif stabil. Setiap komputer mendapat giliran data secara adil. Mekanisme inilah yang disebut dengan token passing scheme.

Jadi, pada topologi ring tidak ada namanya collision detection karena tidak akan pernah terjadi "tabrakan data". Selain itu pengiriman data dilakukan tanpa menggunakan alamat broadcast. Token akan mengalir setiap saat dalam lingkaran tertutup atau cincin hingga sebuah node menempelkan data untuk dikirim. Dalam praktiknya, adakalanya node lost atau "hilang". Jika hal ini terjadi maka jaringan akan lumpuh total.

Topologi Bus

Topologi bus sering disebut daisy chain atau ethernet bus topologies. Sebutan terkahir diberikan karena pada topologi bus digunakan perangkat jaringan atau network interface card (NIC) bernama ethernet. Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device). Karena kabel backbone menjadi satu-satunya jalan bagi lalu lintas data maka apabila kabel backbone rusak atau terputus akan menyebabkan jaringan mati total.
Cara kerja topologi bus dapat dijelaskan sebagai secara sederhana sebagai berikut.
Setiap saat semua node akan "mendengar jaringan". Apabila suatu node akan mengirim data, maka  node tersebut mengecek terlebih dahulu apakah jaringan sedang "kosong" (sedang tidak ada paket data yang dikirimkan). Jika node melihat jaringan yang sedang kosong, maka paket data segera dikirim ke semua node menggunakan alamat broadcast. Walaupun data dikirim ke semua node tapi hanya node tujuan saja yang dapat menerima data.
Apabila pada saat bersamaan ada paket data yang dikirim oleh node lain, maka akan terjadi collision (tabrakan data). Bila hal ini terjadi, maka node dan jaringan akan sama-sama berhenti mengirimkan paket data. Setelah berhenti, masing-masing node akan menunggu dalam waktu tertentu secara random, untuk mengirimkan kembali paket data yang mengalami collision.
Data dikirim dari komputer pengirim ke komputer tujuan (secara teori tanpa salah) karena pada setiap ethernet card ada alamat khusus yang disebut hardware address atau alamat hardware (disebut juga MAC address atau physical address). Alamat hardware ini telah ditentukan oleh pembuat pabrik pembuatnya dan telah disepakati sesama vendor hardware sehingga tidak akan dijumpai dua buah (atau lebih) alamat hardware yang sama.

Karakteristik Jaringan Topologi Bus

Beberapa karakteristik jaringan topologi bus antara lain :
  • Menggunakan sebuah kabel backbone untuk transmisi data.
  • Kabel yang digunakan berjenis coaxial dan berpelindung atau menggunakan shield. Ada juga yang mengembangkan jaringan bus menggunakan twisted pair.
  • Ujung-ujung kabel backbone harus ditutup dengan terminator.
  • Jika kabel putus atau terminator/ konektor rusak/ lepas maka jaringan akan lumpuh
  • Jika satu atau lebih node crash tidak akan menyebabkan jaringan lumpuh
  • Pengiriman data menggunakan metode CSMA/ CD (Carrier Sense Multiple Access/ Collision Detection) baseband.
  • Data mengalir pada sebuah kabel secara "bolak-balik". Bayangkan saja sebuah jalan sempit yang dilalui kendaraan dua arah.
  • Sering terjadi "banjir data" dan collision (tabrakan data) sehingga dapat menurunkan performa jaringan.
  • Sederhana, hemat biaya, serta mudah diimplementasikan pada jaringan berskala kecil.
Topologi Bus dapat bekerja dengan baik jika komputer yang terhubung ke jaringan berjumlah sedikit. Jika jumlah komputer bertambah banyak akan menyebabkan penurunan performa bahkan adakalanya jaringan menjadi "macet total".

Tidak ada penjelasan formal tentang batasan "sedikit" atau "banyak". Namun berdasarkan praktik yang pernah dilakukan dengan 10 orang pengguna komputer yang melakukan akses internet secara bersamaan sudah "terasa" cukup banyak. Seringkali pengguna harus menunggu cukup lama hanya untuk membuka sebuah halaman Web. Apalagi jika pada saat yang bersamaan ada pengguna lain mengakses printer server untuk mencetak gambar-gambar resolusi tinggi. Rasa-rasanya data yang melalui kabel seperti sedang "merayap" saja.

Berdasarkan praktik di lapangan, 30 komputer menjadi batas maksimal untuk thinnet. Jika kita ingin menambah komputer lebih banyak lagi sebaiknya pecahlah menjadi beberapa buah LAN dan hubungkan dengan router. Sedangkan pada thicknet jumlah transceiver terhubung maksimal 100 buah.

Selasa, 16 April 2013

Topologi Jaringan

Salam semangat... :D
Langsung saja rekan-rekan...
Sekarang saya akan sedikit memberikan sedikit informasi mengenai topologi jaringan, mulai dari topologi yang utama sampai kepada pengembangannya...
Langsung di sedot aja ya rekan-rekan...

Topologi adalah suatu aturan/ rules  bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/ peralatan jaringan seperti: server, workstation, hub/ switch, dan pengabelannya (media transmisi data). Ketika kita memutuskan untuk memilih suatu topologi maka kita perlu mengikuti beberapa spesifikasi tertentu.

Ada dua jenis topologi, yaitu physical topology (topologi fisik) dan logical topology (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan layout atau bentuk jaringan, seperti bagaimana memilih perangkat dan melakukan instalasi perangkat jaringan. Sedangkan topologi logika berkaitan dengan bagaimana data  mengalir di dalam topologi fisik. Jika topologi fisik bagaikan tubuh maka topologi logika dapat diibaratkan seperti darah yang mengalir dalam tubuh.

Topologi (fisik) komputer dapat juga digunakan untuk mempermudah memahami jaringan komputer. Ada 3 topologi utama yang menjadi dasar bagi topologi yang lain, yaitu :
  1. Bus
  2. Ring
  3. Star
 Ada juga topologi utama untuk LAN ada 5 buah, yaitu:
  1. Bus
  2. Star
  3. Ring
  4. Tree
  5. Mesh
Setelah melakukan perbandingan, ternyata topologi Mesh dan Tree dapat dipandang sebagai gabungan dari topologi yang lain. Agar dapat memahami perbedaan masing-masing topologi, maka melalui blog ini saya akan mencoba menjelaskan mengenai 5 buah topologi tersebut.

Ada beberapa penjelasan yang mengelompokkan topologi berdasarkan jumlah komputer yang menggunakan media transmisi data. Berdasarkan ketentuan tersebut maka topologi jaringan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Point to Point (P2P)
  • Multipoint

 Topologi Point to Point hanya melibatkan dua buah komputer saja. Misalkan dua buah komputer yang berkomunikasi via modem. Komunikasi dua buah komputer via kabel null modem atau laplink atau inframerah merupakan contoh lain implementasi topologi ini. Karena media transmisi data hanya digunakan oleh dua buah komputer maka umumnya metode akses dan protokol yang digunakan relatif sederhana.

Sedangkan pada topologi multipoint, melibatkan lebih dari dua komputer. Inilah yang lazim disebut sebagai topologi jaringan sebagaimana yang banyak dikenal orang. Contoh topologi yang termasuk multipoint adalah:
  • Bus
  • Star
  • Ring
  • Tree
Bagaimana dengan topologi mesh? Sebagian ahli menyebutkan bahwa topologi mesh sebenarnya termasuk dalam kategori point to point. Agar tidak menyebabkan pertentangan hanya karena perbedaan pendapat, maka melalui blog ini saya akan mencoba membahas topologi jaringan yang sudah banyak dikenal dan dipakai orang, yaitu 5 buah topologi yang terdiri dari atas bus, ring, star, tree, dan mesh. Silahkan sedot informasi nya di artikel selanjutnya mengenai topologi tersebut ya rekan-rekan.

Minggu, 14 April 2013

Evolusi Jaringan

Salam rekan-rekan IT..
Saya mau kembali sedikit berbagi informasi buat rekan-rekan sekalian.. :D
pada artikel kemarin membahas tentang sejarah jaringan komputer, sekarang mari kita sedot informasi tentang evolusi jaringan, mulai dari mainframe pertama, konsep terbentuk LAN, WAN dan sampai dengan Internet.
Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian

-Evolusi Jaringan-
Mainframe Pada Era 1960-1970 an
Pada tahun 1940-an komputer adalah suatu alat dengan ukuran besar yang sangat rentan  terhadap  kesalahan. Pada tahun 1947, ditemukannya transistor semikonduktor membuka banyak kemungkingan untuk membuat komputer dengan ukuran  lebih kecil dan tentunya  lebih handal.
Pada tahun 1950-an, institusi-institusi besar mulai menggunakan komputer-komputer mainframe, dimana dijalankan dengan program-program punched card. Pada akhir tahun  1950-an, Integrated  circuit (IC) yang  mengembangkan  beberapa dan sekarang  jutaan, transistor pada satu semikonduktor yang kecil telah ditemukan pada tahun 1960-an, mainframe dengan terminal dan IC telah banyak digunakan.

LAN (Local Area Network) pada era 1970-1980 an
Pada akhir 1960-an dan 1970-an komputer-komputer yang lebih kecil dengan sebutan minikomputer telah diciptakan. Walau bagaimana-pun, minikomputer-minikomputer masih dalam ukuran yang sangat besar dibanding dengan standar modern saat ini. Pada tahun 1977, Apple Komputer Company memperkenalkan mikrokomputer, dimana dikenal dengan sebutan MAC. Pada  tahun 1981 IBM memperkenalkan PC pertamanya. Mac yang user-friendly, IBM PC yang open-archetecture, dan langkah  lebih  jauh  dari  proses "micro-minisasi"  dari  IC membawah penyebaran luas dari PC baik di rumah maupun di kantor-kantor. Pada masa ini  jaringan-jaringan local mulai dibuat dikembangkan dengan berbagai macam teknologi.

WAN (Wide Area Network) Pada Era 1980-1990 an
Pada pertengahan 1980 pengguna PC mulai menggunakan modem untuk berbagi file dengan  komputer lain. Hal ini dikenal sebagai point-to-point, atau komunikasi dial-up. Konsep ini disebar oleh penggunaan komputer yang merupakan pusat dari komunikasi dalam koneksi  dial-up.  Komputer-komputer  ini  disebut bulletin  boards. Para pengguna  akan terhubung ke bulletin boards, meninggalkan dan mengambil pesan sebagaimana upload dan download file. Kekurangan dari tipe ini adalah sangat sedikitnya komunikasi langgung dan selanjutnya hanya orang-orang tertentu yang tahu mengenai bulletin board. Pembatasan lain dari bulleting board adalah satu modem per satu koneksi. Jika lima orang  terhubung  secara simultan, hal ini akan memerlukan lima modem terkoneksi ke lima jalur telepon terpisah. Jumlah orang yang ingin  menggunakan sistem ini berkembang, sistem ini selanjutnya tidak dapat meng-handle  kebutuhan  yang  terus  meningkat. Sebagai contoh, bayangkan jika 500 orang ingin terhubung dalam waktu yang bersamaan. 

 
Internet Pada Era 1990 an
Dari tahun 1960-an ke tahun 1990-an Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) mengembangkan Wide Area Networks (WAN) yang besar, dapat dihandalkan untuk militer dan alasan-alasan sains. Teknologi ini berbeda dari komunikasi point-to-point yang digunakan dalam  bulletin boards. Hal ini memungkinkan beberapa komputer untuk terhubung secara bersamaan melalui beberapa jalur berbeda. Jaringan itu sendiri akan bias membedakan bagaimana  memindahkan data dari komputer satu ke komputer lain. Satu koneksi dapat digunakan untuk  berhubungan dengan banyak komputer pada saat yang bersamaan. Jaringan yang diterapkan DoD  nantinya akan menjadi jaringan yang mendunia pada saat ini yang disebut Internet.

Jumat, 12 April 2013

Sejarah Jaringan Komputer


Salam kenal buat seluruh rekan-rekan IT dimanapun berada.. :D
Untuk artikel pertama saya ini, saya mau berbagi sedikit informasi tentang jaringan..
Mungkin diawali dengan sejarah jaringan nya dulu ya rekan-rekan..
Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian.. :D

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H.Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengandengan kaidah antrian. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya superkomputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal.(seperti gambar 1.1)




Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) computer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsepproses distribusi (Distributed Processing) (seperti pada gambar 1.2)



dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat. Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulaiberagam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer toPeer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.


Bagaimana informasi nya rekan-rekan sekalian?
Semoga bermanfaat bagi kita semua ya rekan-rekan...